[Part 4]-Tak ada kabar.

24 2 1
                                    

Happy reading 💕

3 Januari 2018~

Seperti biasa,rutinitas Melitha sebelum turun untuk sarapan bersama. Melihat percakapan terakhir mereka tahun lalu. Tepat,sudah satu tahun berlalu . Jujur,gadis itu selalu menunggu nunggu notifikasi dari Genta. Sudah satu tahun ia menghilang tanpa ada kabar hingga detik ini. Semenjak percakapan via wa yang bagai sebuah pertanda.

"Semangat trus ya ! Berlin di depan mata,"

"Kamu juga semangat yaa !,"


Percakapan paling singkat pada 19 Desember sebelum liburan akhir tahun yang lalu. Berbeda dari biasa nya,sarapan pagi pun rasa nya tak selera melangkah memasuki gerbang sekolah pun seperti enggan.

"Litha !," Cika menepuk meja nya dengan keras.

"Ya ampun," kesal Litha pada Cika patner sebangku nya. Cika menyengir tanpa dosa pada sahabat yang paling ceria biasa nya.

"Yaa maaf. Lagian kamu nya melamun terus sih,"

Melitha kembali melamun,menatap ke arah depan dengan tatapan kosong. Cika mulai curiga,tumben tumbenan sahabat nya mendadak lesu seperti ini.

"Loh ini kenapa?," Curiga Cika. Litha tetap bungkam,menunduk seperti kelelahan.

"Lahh..lahh,"

"Gue gapapa Cik," ucap Litha memastikan ia baik baik saja. "Yakin?,"

"Hem."

Pelajaran pertama pun berlangsung sang guru mapel memasuki ruang kelas XI MIPA 1.

"Kita absen dulu yaa," ucap sang guru selepas masuk ke dalam kelas dan duduk di kursi depan.

Nama Melitha pun terpanggil,Melitha masih melamun saja. Ia benar benar kehilangan fokus hari ini. Bahkan ketika ulangan yang di tunggu tunggu oleh nya menjadi hal yang membuat nya merasa sungkan.

"Ta,loh kenapa?," Tanya Cika sekali lagi pada jam istirahat.

"Gue gapapa Cik,"

"Tapi hati gue mengatakan loh itu lagi ngga baik baik aja .ya kan?,"

Kali ini,Melitha tak mampu menyembunyikan kekhawatirannya lagi. Ia sudah lelah,berhari hari. Bahkan bertahun tahun menunggu Genta memberi kabar seperti dulu.

"Lahhh..jangan jangan loh lagi jatuh cinta yaa," tebak Cika. Mendengar hal itu, Melitha langsung mencubit nya dengan lumayan keras,hingga membuat kulit Cika memerah jelas.

" keinginan gue buat lihat loh jatuh cinta terkabul juga. Dan sekarang,akhirnya gue lihat loh galau karena cinta. Ya kan?,"

"Apaan sih," Melitha tersenyum sembari menetes air mata nya. Cika terdiam melihat Melitha tiba tiba menangis tanpa alasan jelas, Melitha mulai memberanikan untuk menceritakan semua hal tentang Genta pada sahabat terbaik nya,Cika.

Namun apa yang dia dapat? Bukan nya dukungan melainkan umpatan agar Melitha tak usah lagi mencari nya.

"Ya ampun loh merduliin dia yang ga lagi memberi loh kabar. Haha,banyak di luar sana laki laki yang lebih baik ta," jawab Cika dengan senyum picik.

Hati nya tak yakin,seperti ada yang mengganjal.

"Bener. Loh lagi jatuh cinta sekarang," jelas sang ratu bucin.

"Apa benar?," Bisik tanya nya.

"Udah loh tinggalin aja orang kaya gitu mah," saran Cika kemudian pergi ke kantin tanpa mengajak nya.

**

Hellow👋

Jangan lupa meninggalkan jejak 🤹

Semakin di lepas,semakin ikhlas [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang