Chapter 6 : YOUR MY HOPE

244 34 7
                                    

Aku akan menceritakan suatu kisah yang aku sendiri tidak tau mengapa hal seperti itu bisa terjadi padaku. Kisahku ini terjadi ketika aku duduk di Sekolah Menengah Atas. Cerita yang menyeramkan namun juga membingungkan untukku. Jadi waktu itu-

....

Bel pulang sekolah berbunyi.
"Ah! Kamu ngapain sih setiap hari selalu menungguku di gerbang sekolah? Kamu ga capek emangnya? Sekolah kamu kan jaraknya jauh dari sekolahku!" aku menatap kesal kearah wanita yang ada dihadapanku.

PLAK!

Ayunan tangan yang kencang mengenai kepalaku, "Bodoh! Bukannya bersyukur aku selalu menjemputmu!"

"Kau gila! Ini didepan sekolahku! Apa kau sengaja mau mempermalukan aku?"

"Kalau iya kenapa?!"

"Bitchi!"

Wanita itu menggenggam tanganku dan menarikku untuk pergi kehalte bis.

***

Keesokan harinya di sekolah, teman kelasku bernama Momo duduk disampingku. Aku yang biasa tertidur dikelas, dengan wajah yang ku umpati disela tekukan tanganku, aku hanya mengabaikannya. Momo adalah seorang wanita yang cantik namun tidak pandai bergaul, dia hanya memiliki seorang teman wanita bernama Mina.

"Apa kau tidak silau dengan matahari yang begitu tepat mengenai wajahmu?" tanya Momo yang kemudian berdiri dan menyeret gorden kelas untuk menutupi sinar matahari yang menyinariku.

"Terimakasih." Ucapku tanpa melihat wajahnya.
Aku bisa mendengar jika Momo menarik kursi didepanku dan duduk disana.

"J-Hope. Apakah wanita yang setiap hari menunggumu didepan gerbang sekolah adalah pacarmu?"

Aku menggerakan tubuhku dan membenarkan posisiku, memasukan wajahku lebih dalam lagi ketekukan tanganku agar tidak terlihat olehnya, "Bukan urusanmu."

"Oh! Maaf." Ucap Momo.

Bel masuk berbunyi, Momo kembali ketempat duduknya.

Momo duduk di sebrang bangku ku. Setiap jam pelajaran aku bisa merasakan jika Momo selalu memerhatikanku. "Ada apa dengannya? Kenapa menakutkan sekali. Seperti stalker." Aku membuang wajahku menghadap tembok. Agar dia sadar jika aku tidak suka di perhatikan.

Saat pulang sekolahpun tiba.
"J-Hope. Bisakah hari ini pulang denganku?" Momo menghadang jalanku tepat di depan kelas.

"Eeee.... Boleh." Ucapku singkat dengan wajah bingung, kenapa tiba-tiba? Tumben sekali.

"Terimakasih." Sahut Momo dengan senyum senang di bibirnya.

Tanpa sadar aku tersenyum melihat Momo yang senang, dia terlihat begitu imut. Aku berjalan bersama Momo tanpa bicara apapun. Sampai didepan gerbang, aku bisa melihat wanita itu sedang menungguku. Dia melihat kami, kemudian menghampiri kami. Aku lihat wanita itu sedang menguyah permen karet. Tatapannya terlihat menyelidiki aku dan Momo. Dengan refleks aku berteriak, "Kami hanya teman. Apa yang kau fikirkan?"

Momo melihat kearahku, aku juga melihat kearah Momo. Aku bisa merasakan bahwa Momo sedikit kecewa dengan apa yang telah aku ucapkan. Aku membuang pandanganku dari Momo dan kembali menatap wanita itu.

"Aku ga peduli." Ucap wanita itu sambil membalikan badan dan pergi meninggalkan kami.

Aku mengejarnya dan mengabaikan Momo. Aku menengok kebelakang melihat Momo menatap sedih kearahku. Aku membungkukan sedikit kepalaku "Maaf!" dan kembali mengejar wanita itu, "Hei! Tunggu aku." Aku berlari kecil kearah wanita itu.

Di rumah aku mendapatkan sebuah pesan dari nomer yang tidak aku kenal, "Apakah pacarmu cemburu denganku?"

Aku mengangkat satu alisku, 'pacarku?'

KILLED by LOVE (√END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang