"Kamu tidak akan mampu kembali pada masa lalu meskipun hanya satu detik."Einstein
Perayaan Anniversarry Einstein High School akan di laksanakan sekitar beberapa hari lagi. Semua murid tengah sibuk berlatih untuk pertunjukan kelas nya agar terlihat sempurna dan berlomba menjadi pertunjukan terbaik dari kelas lainya. Sekalipun dalam acara sekolah, mereka masih tetap mengedepankan persaingan.
Lapangan indoor EHS di penuhi oleh siswa-siswi Venus Class. Mereka sedang berlatih dance untuk pertunjukan kelas nya, sedangkan di ruang seni di isi oleh Saturnus dan Mars Class.
Para pembantu EHS juga sedang menghias sekolah se-mewah mungkin. Karena tamu mereka berasal dari hampir setiap negara. Tentu saja penyambutan nya tidak boleh mempunyai kekurangan sedikitpun dan harus benar-benar perfect. Hiasan tersebut di dominasi oleh warna putih dan biru langit sebagai simbol seragam maupun bendera Einstein High School.
Anak-anak organisasi seni rupa sudah di kerahkan untuk membuat karya terbaik mereka, dan saat ini sekitar lima ratus lukisan sudah berjajar rapih menjadi pajangan di sekitar lapangan. Apalagi seni rupa tiga dimensi yang mereka ciptakan, benar-benar luar biasa dan mungkin hanya ada di EHS. Selain itu, terdapat lampion raksasa dengan bentuk planet-planet menjadi hiasan paling utama yang akan menjadi simbol sekolah.
Tema hiasan EHS lebih terlihat seperti luar angkasa. Terlebih ketika malam hari, lampu-lampu yang menyala dengan berbagai macam warna itu seakan-akan membuat siapapun merasa berada di dunia fantasy.
Shanz dan Evelin menatap kesibukan orang-orang di sekitarnya sambil menikmati eskrim vanila. Saat ini mereka sedang di cafe yang terbilang tidak terlalu ramai.Layar ponselnya berkali-kali menyala menandakan panggilan masuk. Namun Shanz membisu kan nya hingga tidak tahu jika sudah puluhan panggilan masuk ke dalam daftar panggilan tak terjawab.
Di sisi lain, Leo sudah marah-marah di kelas nya. Ia menyuruh yang lainya untuk mencari keberadaan ketua kelas tidak berguna itu. Seharusnya mereka juga sudah latihan untuk pertunjukan aniv. Tapi karena ketua kelas nya yang terkenal santuy itu menjadikan mereka juga malas-malasan.
"Apa sudah ketemu?" tanya Leo pada Liora.
"Aku tidak menemukan nya," jawab Liora yang kemudian berjalan ke arah bangku nya karena kelelahan mencari Shanz.
"Ah kemana dia itu," ucap Leo frustasi.
"Ya sudah, daripada ribet nungguin Shanz mending kita langsung latihan saja tanpa dia!" ucap Grace.
"Ide bagus," Leo mengangkat jempol nya.
"Kalau begitu ayok kita ke ruang musik sekarang!" ucap Glen yang di ikuti oleh seluruh murid.
KAMU SEDANG MEMBACA
Einstein Student (On Going)
Novela Juvenil[FOLLOW SEBELUM BACA] Bagaimana rasanya jika kalian sekolah di SMA ternama dunia? Persaingan yang sangat ketat dan memilki lawan dari seluruh penjuru dunia? Bahkan mereka adalah orang-orang genius. Lebih baik kau mundur saja sejak awal jika tidak b...