Pagi hari, Jimin sudah memasuki kamar mandi. Tapi bukan untuk mandi, tentu saja untuk memenuhi hasratnya.
Ia sedang menonton video yang dikirim oleh temannya sambil mengocok miliknya. Tapi sudah 5 menit, ia tidak mencapai puncaknya.
"Sial, kenapa aku terus memikirkannya?!" Ujarnya sambil menggaruk kepala yang tidak gatal.
"Itu ujian yang terakhir, dan akhirnya aku bebas. Aku bisa latihan dance lagi," Ucap Taehyung pada Jongin.
"Iya iya deh selamat, jadi kamu ada rencana setelah ini?" Tanya Jongin.
"Itu sih terserah sama Jimin, tapi kalo dia ngga punya rencana aku akan berlatih dance sama mahasiswa semester dua."
Taehyung yang merasa kawannya diam saja daritadi akhirnya pun menengok untuk memastikan.
"Apalagi yang salah denganmu?" tanyanya.
Jimin menengok pada sohibnya, "Ngga ada," dengan helaan nafas.
"Ck, 'ngga ada' mu itu pasti berarti sesuatu. Kamu ngga seneng sekarang ujiannya selesai?"
"Aku ngga mau balik ke kamarku," ketus Jimin.
"Jangan bilang kamu bertengkar lagi dengan Jungkook," tanya Taehyung.
"Jim, kamu bertengkar lagi sama Jungkook?" Itu Jongin.
"Semester sudah hampir selesai, tapi kamu masih bertengkar dengannya," tambah si lelaki berkulit Tan.
"Dia.."
Hening.
"Dia apa, sialan? Kenapa kamu berhenti? Katakan saja. Aku bukan seorang peramal yang tahu segalanya tentangmu," protes Taehyung.
"Aku ingin keluar dari asrama kampus," Jawab Jimin.
"Tapi ayahmu ngga kasih izin," ucap Taehyung mengingatkan.
"Itu lah kenapa aku stress sekarang."
"Jujur, kamu bisa tukar kamar sama aku sebenernya," ujar Jongin.
"Iya, tukar kamar sama Jongin aja dan akhirnya urusan selesai," kesal Taehyung.
"Ngga apa-apa, makasih," tolak si kecil.
"Ngga masalah, kasih tahu aku kalo kamu berubah pikiran. Aku mau beli makan, sampai jumpa," setelah itu Jongin pergi.
Tinggal Jimin dan Taehyung saja."Serius, Jim. Lihat masalahnya dan selesaikan. Misalnya kamu benci Jungkook karena dia gay, lupakan bagian 'dia gay' nya dan masalah akan selesai," ujar Taehyung.
Jimin hanya menghela nafasnya.
"Itu sama saja seperti kamu mengabaikan perilaku seseorang yang tidak menyenangkan. Yakan? Easy-peasy," lanjut Taehyung.
"Jadi kamu nyalahin semuanya ke aku nih?" Tanya Jimin.
"Tentu saja," balas Taehyung sambil tertawa.
"Kalo gitu aku akan nenggelemin kamu waktu kita pergi berenang."
"Ohohoho... aku cuma bercanda, ok? Jangan bunuh aku," Taehyung menepuk-nepuk punggung sang sohib.
"Aku balik deh," Baru aja Jimin mau ninggalin sahabatnya, Taehyung langsung nahan dia.
"Eh tunggu tunggu. Kamu bilang gamau balik ke kamar, tapi sekarang kamu mau pergi ke sana?"
"Bukan urusan kamu."
Taehyung menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Apa-apaan? Oi tunggu!" Teriak Taehyung sambil mengejar Jimin.
Halooo aku balik.. maaf bgt yaa aku hiatus lama bgt dan up nya sedikit. tugas kuliahku numpuk, jadi doain biar secepatnya bisa up normal yaa. Sayang kalian yang masih nunggu <33
KAMU SEDANG MEMBACA
Tharn Type [ KOOKMIN VERSION ]
Fanfiction"Jimin! roommate mu gay!" "apa kata mu?!" Jimin, yang tidak menyukai pria gay harus sekamar dengan Jungkook yang gay. 🔞 [ on going ]