Beep Beep
Suara alarm dari handphone Jimin, itu menandakan sudah pukul 7.30 am dan artinya Jimin harus bangun lalu mandi dan pergi ke kelasnya. Tapi yang dilakukan Jimin adalah mematikan alarm dan kembali tidur.
Jungkook yang sudah rapi dan bisa langsung meninggalkan kamar asramanya mencoba membangunkan roomate nya itu.
"Jimin." katanya sambil menggoyangkan badan yang lebih kecil.
"Bangunlah ini sudah hampir jam 8 pagi."
Jimin hanya meregangkan ototnya, tetapi mata kecilnya masih sangat susah untuk terbuka.
"Bangun. Aku bangunin kamu bukan karena aku suka sama kamu, tapi aku peduli."
"Hmmmhh." begitu saja jawaban si kecil, lalu kembali tidur.
"Ayo bangun udah hampir jam 8, Jimin."
"DIAM! Tinggalkan aku sendirian." setelah itu, Jimin kembali menutupi dirinya dengan selimut.
Jungkook yang kesal dengan sikap roomate nya itu akhirnya tersulut emosi.
"Terserahlah! Tidur sesuka mu." akhirnya Jungkook meninggalkan Jimin sendirian di kamarnya, Jimin yang mendengar pintu ditutup akhirnya membuka selimutnya. "What the hell! Kepala ku membunuhku."
Drrtt Drrtt
Handphone-nya bergetar tanda ada panggilan masuk.
"Taehyung." katanya saat melihat kontak yang sedang memanggilnya.
"Hei, Jimin! Kamu dimana? Aku sudah di kampus, ayo sarapan bersama."
"Tidak."
"Suara mu aneh, kamu baru bangun? Cepat bangun, kelasnya akan segera dimulai dan jangan berani-beraninya kamu bolos."
"Kepalaku sakit."
"Kamu sakit? Aku harus jenguk?"
"Tidak usah, aku baik-baik saja. Aku tutup ya."
Selesai menerima panggilan dari sahabatnya, Jimin kembali menaruh handphone nya di atas nakas dan kembali menutup dirinya dengan selimut.
"Sialan."
🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟
"Sial, apa yang harus ku lakukan?"
Itu Taehyung yang sedang uring-uringan di kampus. Saat dia berbicara pada dirinya sendiri seperti itu, ia melihat roomate sahabatnya.
"Jungkook, Jungkook, Jungkook, Jungkoookkkkk. Kemarilah." Ujarnya sambil memberi gestur tangan yang melambai.
Jungkook sebenarnya malas, karena tahu kalau Taehyung adalah teman dari roomatenya. Tapi pada akhirnya ia mendekat pada Taehyung yang memanggilnya.
"Kenapa? Bangun di ranjang yang salah?" Tanya Taehyung saat melihat raut wajah Jungkook.
"Ada apa? Cepatlah."
"Aku ingin bertanya, apakah benar kalau Jimin sakit?"
"Hm?"
"Oh? Kamu tidak tahu kalau dia sakit?"
Jungkook terdiam sebentar.
"Dan kamu bagaimana bisa tahu dia sakit?"
"Pagi tadi aku memanggilnya, mengajak sarapan bersama tapi katanya dia sakit kepala."
Jungkook terlihat sedikit berpikir.
"Ah iya dan suaranya sangat serak. Barusan juga aku sudah memanggilnya, tapi tidak diangkat. Maka dari itu aku bertanya, apakah dia benar-benar sakit?"
Jungkook berpikir lalu melihat pada jam tangannya, Taehyung yang mengerti maksud tersebut cepat-cepat berkata "Oh iya kamu ada kelas ya, maaf mengganggu. Sekarang kamu boleh masuk kelas. Aku akan memeriksanya sendiri, aku juga harus cepat-cepat ke kelas karena dosen ku galak sekali. Sampai jumpa!"
"Hey tunggu."
Taehyung yang baru saja jalan selangkah langsung ditarik tangannya oleh Jungkook.
"Eh? Ada apa?"
"Kau.. bisa kembali ke kelas."
Taehyung memiringkan kepalanya, menatap bingung roomate dari sahabatnya ini.
"Aku yang akan memeriksanya."
"Hah? Bukan kah kau harus ke kelas?"
"Pergilah. Bubur ini untuknya kan? Akan ku berikan padanya." Kata Jungkook yang langsung mengambil kantung plastik di genggaman Taehyung.
"Jadi aku akan memeriksanya dan kau bisa masuk ke kelas, sampai jumpa!"
Setelah mengucapkan perpisahan, Jungkook segera berlari menuju kamarnya dan meninggalkan Taehyung.
Taehyung yang ditinggal Jungkook bingung, melihat kepergian Jungkook dan melihat tangannya sendiri.
"JUNGKOOK ITU BUBURKU!"
HAIIII AKU BACK HEHE. JANGAN LUPA VOMENT YAAA, MAKASIH YANG UDAH NGASIH AKU SEMANGAATTT. LOVE YOU ALL <33
KAMU SEDANG MEMBACA
Tharn Type [ KOOKMIN VERSION ]
أدب الهواة"Jimin! roommate mu gay!" "apa kata mu?!" Jimin, yang tidak menyukai pria gay harus sekamar dengan Jungkook yang gay. 🔞 [ on going ]