*Balik gue buat lo,tapi senyum lo buat dia*
-Brian.----
Kalau bisa buka multimedianya-)
•
Jam menunjukkan pukul delapan tetapi Tara masih bergelung dengan selimutnya. Ini kan hari sabtu jadi tadi setelah shalat subuh dirinya tidur kembali,sampai dering telepon mengganggu tidur nyenyaknya.
"Halo,wasap bro." Sapa seseorang di sebrang sana.
"Gue udah mau sampe nih,lo mau hadiah apa?" Lanjut seseorang di sebrang sana dengan semangat.
"Apa aja" Jawab Tara langsung mematikan telepon secara sepihak dan melanjutkan tidur yang nyenyak tiada tara.
Lain di sebrang sana, Brian paham gadis itu pasti masih tidur,tidak ada yang lebih baik dari Brian untuk memahami gadis itu. sebenarnya Brian sudah membawa oleh-oleh untuk Tara,hanya saja dirinya berharap Tara sedikit peka dengan dia bilang akan segera sampai itu ada maksud tersembunyi. Ya, Brian berharap Tara akan menjemputnya di bandara nyatanya cewek itu tidak peka.
Lagi-lagi dering ponsel mengganggu tidurnya.
Apasi Bri,serah lo aja , lain lagi cowok di sebrang sana menyerit heran,kenapa namanya berubah,dasar gadis aneh itu batinnya.
Hari sabtu,janji gue gimana? -tanya seseorang di sebrang sana.
Oh Kanebo,heem itu lo utang ke gue janlup ntar jemput jam 2,ga boleh di pending,bye. Lagi-lagi Tara mematikan sambungan sepihak dan membuat seseorang di sebrang sana melongo. Tidak percaya dengan apa yang di lakukan gadis itu padanya.
•
"Kaa,udah jam dua,bangun kayak kebo banget sii,ga cocok jadi anak cewek." Teriak Bara sambil gedor-gedor pintu dari luar .
"KAAA CEPETAN BANGUN,BARA MAU JALAN SAMA PACAR BARA,BABAI." Teriak Bara keras
"Halu aja dulu,biar nggak keliat jonesnya." Kata Tara sarkas sambil membuka pintu kamarnya.
"Gue beneran nggak halu kak,mau jalan ini,jadi yang jomblo jangan iri,eh ngga deng lo kan pacarnya Bang Devan." Ucap Bara ngegas.
"Ngapain bangunin gue?." Ucap Tara mengalihkan topik.
"Bagi duit kak,malu gue tuh kalau jajan sama pacar di luar cuma di pinggir jalan,pengen ajak ke mall." Jawab Bara sok cute.
"Bego." Sarkas Tara menutup pintu kencang, lalu kembali duduk di tempat tidur tidak mendengarkan adiknya yang sedang ngedumel gajelas. Lalu Tara menelpon seseorang.
Halo Kanebo,ini udah mau jam dua,gue tunggu- ucap Tara langsung mematikan sambungan telepon.
Di sebrang sana,cowok itu mengacak-acak rambutnya kesal dirinya masih ngantuk dan malas untuk melakukan sesuatu apalagi pergi dengan Tara,dengan terpaksa Adriam bangkit dan mencuci mukanya saja. Tanpa sadar dia hanya memakai boxer dan kaos, Adrian pun melajukan mobil menuju rumah Tara.
"Panggilin kakak lo." Ucap Adrian setelah Bara membuka pintunya.
"Lah bang-Sat bayar." Ucap Bara morotin. Bara lebih senang memanggil Adrian dengan nama tengahnya yaitu-Ksatria. Tak mau lama-lama dirinya mengeluarkan beberapa lembar uang kepada adik matre nya Tara itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Ice Boy (On Going)
JugendliteraturCerita prik ini hanya gabutan gue yang sangat² membagongkan^_^. Awasss typo bertebaran.