Bab 3 - Bertemu Kembali
Raja Enrick masih penasaran dengan gadis kecil yang dia temui kemarin. Karena itulah siang ini dia keluar dari Istana Midlane hanya bersama supirnya dengan alasan ingin berkeliling kota. Namun, nyatanya Raja Enrick menunggu di dalam mobilnya yang terparkir di pinggir jalan area pasar, tempat di mana dia melihat gadis itu kemarin. Ya, kemungkinan gadis itu ada di sana karena Raja Enrick ingat perkataan gadis itu mengenai ibunya yang menjaga toko buah. Mungkin, tokonya ada di salah satu sudut pasar ini.
Saat Raja Enrick fokus mengamati sekitar, gadis kecil yang ditunggu akhirnya datang. Gadis itu baru saja turun dari bus, kemudian berjalan di trotoar dan akan masuk ke area pasar. Segera Raja Enrick keluar dari mobilnya dan berjalan cepat menuju ke arah gadis itu.
"Halo, Theona!" sapanya pada gadis kecil itu yang segera membuat sang gadis kecil menoleh. Dia lalu mendekat. "Kau masih mengingatku?"
"Tentu saja saya masih ingat Anda, Tuan Enrick. Oh, iya, apakah Anda sudah memberikan bluberi saya kepada Raja Axel?"
"Sudah, dia sangat suka. Katanya, buah dari kebun ibumu itu sangat segar dan manis, jadi aku ingin membelinya."
"Kebetulan sekali. Saya juga sedang membantu Ibu berjualan. Mari, Tuan, saya antarkan Anda ke toko buah ibu saya."
Akhirnya, Raja Enrick mengikuti langkah gadis kecil itu memasuki pasar. Pasar itu rupanya cukup bersih, meski cukup berbeda dengan wilayah yang biasa dia datangi.
"Ibu, aku membawa pelanggan baru untukmu!" teriak Theona saat sampai di toko buah ibunya. Sementara Raja Enrick mengamati toko buah tersebut lalu matanya tertuju pada sosok perempuan yang masih cukup muda untuk dipanggil sebagai ibu dari gadis sebesar Theona.
Perempuan itu menatap Raja Enrick dengan sangat terkejut. Bahkan wajah perempuan itu memucat. Raja Enrick sangat bingung dengan reaksi ibu Theona. "Maaf, apa kita pernah bertemu sebelumnya?" tanyanya dengan lembut.
Pertanyaan itu semakin membuat ibu Theona bingung. Raja Enrick merasa pasti perempuan ini mengenalnya. Hal itu membuat Raja Enrick semakin penasaran.
"Maaf, tidak pernah." Perempuan itu menjawab cepat sembari mengemasi barangnya dengan terburu-buru. "Dan maaf, saya mau tutup."
"Tapi, Ibu, ini masih siang." Theona membuka suaranya.
"Theona, Ibu sudah pernah bilang padamu untuk tidak asal berbicara dengan orang asing!" Tampak ibu Theona marah dengan gadis kecil itu.
"Ibu, Tuan ini membantuku memberikan bluberi kita pada Raja Axel. Tuan ini orang yang baik, kok."
Ibu Theona tampak ingin memarahi putrinya kembali, tetapi secepat kilat Raja Enrick menengahi. "Nyonya, Anda tidak perlu memarahi Theona. Dia anak yang baik."
"Terima kasih. Tapi ini bukan urusan Anda." Dengan ketus, ibu Theona menanggapi pembelaan Raja Enrick pada Theona.
Raja Enrick malah tersenyum dibuatnya. "Jika sikap Anda seperti ini, saya semakin yakin bahwa dulu kita pernah bertemu atau mungkin kenal."
"Mana mungkin kita pernah bertemu atau kenal? Saya tinggal di Midlane, sedangkan Anda di Andora. Kita tidak mungkin pernah bertemu," jawab Ibu Theona dengan cepat. Kemudian, dia tampak menyadari kesalahannya.
Hal itu membuat Raja Enrick tersenyum simpul. "Sepertinya, Anda tahu banyak tentang saya. Padahal, saya belum menyebutkan dari mana saya berasal."
Ibu Theona tampak kesal. Sedangkan Theona tampak menatap Raja Enrick penuh kekaguman. "Jadi Anda berasal dari Andora?" tanyanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE KING'S SCANDAL
RomanceAthena, seorang pelayan istana, terusir dari istana akibat skandalnya bersama Pangeran Enrick meski dalam keadaan mengandung. Namun, ketika Athena mulai terbiasa menjalani kehidupan bersama putrinya, Pangeran Enrick yang sudah naik takhta justru kem...
Wattpad Original
Ada 3 bab gratis lagi