Bab 6 - Makan Malam
Dua hari dirawat di rumah sakit, Raja Enrick akhirnya diperbolehkan pulang. Dia tidak kembali ke Istana Utama Kerajaan Midlane, melainkan ke sebuah bangunan di Distrik Moorak yang akan dia tempati. Athena masih berhubungan baik dengannya, kini dia bahkan menyambut kedatangannya bersama Theona. Entahlah, Raja Enrick hanya merasa bahagia ketika melihat sepasang ibu dan anak tersebut. Dia ... merasa damai.
"Ibu membuatkan Anda bubur gandum, Tuan. Semoga Anda suka." Theona membawa sebuah tempat makan yang berisi bubur gandum.
"Terima kasih, aku pasti sangat menyukainya." Raja Enrick menerima pemberian Theona tersebut. "Jadi, apa yang akan kita lakukan hari ini?" tanyanya pada Athena dan Theona.
"Saya akan bersekolah seperti biasa, Tuan." Theona menjawab.
"Dan Anda masih harus beristirahat." Athena akhirnya membuka suara.
"Aku sudah baikan." Raja Enrick menjawab. "Kita bisa mulai bekerja. Maksudku, kau sudah bisa menunjukkan apa saja yang kau lakukan di kebunmu, dan aku akan mempelajarinya."
Athena menghela napas panjang. Sejak keluar dari Andora, dia tidak pernah menyangka bahwa hal ini akan terjadi. Mengajari seorang raja bertani tidak akan pernah ada dalam pikiran siapa pun. Itu sangat tidak masuk akal. Namun, Athena cukup mengenal pria ini di masa lalu. Pria ini sangat keras kepala, suka melakukan apa pun semaunya sendiri, dan sedikit arogan. Meski kini pria ini kehilangan ingatannya, nyatanya sikapnya tidak berubah.
"Saya akan menyirami beberapa bunga dan memanen beberapa bluberi."
"Kau akan melakukannya sendiri?" tanya Raja Enrick.
"Ya. Karena Kak Agatha harus menjaga toko buah di pasar."
Raja Enrick mengangguk. "Baik, aku akan menemanimu."
Sungguh, Athena masih tidak habis pikir. Apa rencana pria ini, dan apa yang diinginkan pria ini darinya?
***
Kebun Athena rupanya sangat luas. Raja Enrick tidak pernah menyangka akan seluas ini, mengingat bagaimana tampilan rumah tua yang ditinggali Athena. Raja Enrick sempat mengira bahwa mereka merupakan petani miskin yang hanya memiliki beberapa petak tanah.
"Jika Anda berpikir bahwa lahan ini milik kami, Anda salah." Melihat ekspresi Raja Enrick, Athena akhirnya menjelaskan apa yang dia alami. "Sebagian besar lahan ini adalah milik negara. Kak Agatha mengurusnya dan berbagi keuntungan dengan negara."
"Itu bagus untuk kalian, bukan?" tanya Raja Enrick.
"Ya. Sangat bagus, karena meski kami tak memilik lahan luas, kami bisa mendapatkan keuntungan lebih dari pembagian hasil itu," jawab Athena. Dia dan Agatha memang sangat bersyukur. Meski tidak kaya, setidaknya kehidupan mereka cukup.
Raja Enrick sempat memperhatikan ekspresi Athena, dia melihat dengan jelas bahwa perempuan ini sangat mensyukuri kehidupannya yang sederhana dan damai.
"Jadi, apa yang akan kita lakukan selanjutnya?" Pertanyaan Raja Enrick membuat Athena tersadar dari lamunannya.
"Saya akan menyirami mawar-mawar itu terlebih dahulu sebelum menuju petak bluberi untuk memetik buahnya."
"Ah, kalian juga menanam bunga?"
"Ya, sebagian lahan memang kami tanami bebungaan. Kami juga memasok bunga untuk beberapa toko-toko bunga dan kadang mendapatkan pesanan saat ada pameran atau festival."
"Menarik. Oke, aku akan membantumu."
Keduanya menuju ke petak tanah yang ditumbuhi mawar. Athena mulai menjalankan tugasnya. Memasang selang pada pompa air, menyalakannya, dan mulai menyirami bunga-bunga tersebut. Sesekali perempuan itu mencabut rumput yang tumbuh di sela-sela mawar dan memotong daun-daun yang sudah menguning. Raja Enrick hanya mengamati bagaimana mandirinya perempuan itu. Kemudian, sebuah bayangan kembali muncul dalam ingatannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE KING'S SCANDAL
RomanceAthena, seorang pelayan istana, terusir dari istana akibat skandalnya bersama Pangeran Enrick meski dalam keadaan mengandung. Namun, ketika Athena mulai terbiasa menjalani kehidupan bersama putrinya, Pangeran Enrick yang sudah naik takhta justru kem...
Wattpad Original
Ini bab cerita gratis terakhir