Bab 2 - Kehilangan Ingatan
"Apa yang kau bawa?" tanya Raja Sam Avery tanpa basa-basi ketika menghampiri Raja Enrick yang sedang duduk melamun sendirian di aula ruang bersantai Kerajaan Midlane. Kedatangan mereka ke Midlane bukan hanya sekadar jalan-jalan, tetapi juga ingin mengembangkan kegiatan dagang antarnegara. Midlane yang berada di belahan dunia jauh dari Valencia dan Andora memiliki banyak sekali buah dan sayur yang tidak ada di kedua kerajaan itu, begitu pun sebaliknya. Karena itu, mereka ingin melakukan ekspor-impor, atau jika memungkinkan membudidayakan bibit dari buah dan sayur itu di tempat mereka.
"Bluberi." Raja Enrick menjawab singkat.
"Dari mana kau mendapatkannya?" tanya Raja Sam saat meraih keranjang mungil itu dan membukanya. Keranjang itu penuh dengan bluberi, dan Raja Sam mulai mencobanya.
"Seorang anak kecil yang jatuh di jalanan tadi memberikannya padaku. Dia ingin aku memberikan ini pada Raja Axel."
Segera Raja Sam menyemburkan bluberi yang masuk ke dalam mulutnya itu ke tanah.
"Ada apa?" tanya Raja Enrick.
"Astaga, kau tidak boleh sembarangan menerima makanan dari orang di jalanan! Bisa jadi itu makanan beracun. Ingat, kita sudah menjadi orang nomor satu di negara kita. Akan banyak orang yang ingin menjatuhkan kita." Raja Sam mengingatkan.
Usia Raja Sam dan Raja Enrick tidak jauh berbeda. Mereka juga hampir bersamaan saat naik takhta. Meski begitu, Raja Sam memiliki banyak sekali pengalaman, mengingat Valencia adalah kerajaan yang lebih besar, lebih modern, dan terbuka daripada Andora. Ditambah lagi, sejak muda, Raja Sam sudah mengurus semua tentang kerajaannya sendiri saat ayahnya memilih menyendiri di kastil pribadi.
"Dia hanya seorang anak kecil."
"Bisa jadi dia seorang kurir dari penjahat atau mafia berbahaya. Semua bisa terjadi, Enrick." Raja Sam lalu mengamati Raja Enrick. "Ada yang kau pikirkan?"
"Aku ... hanya merasa pernah melihat anak itu sebelumnya."
"Ayolah, ini pertama kalinya kau ke Midlane. Bagaimana mungkin kau bisa melihatnya sebelumnya?"
"Entahlah, dia hanya sedikit familiar," jawab Raja Enrick.
"Apa ada yang kulewatkan di sini?" Raja Axel datang.
"Dia mendapat buah dari anak kecil yang jatuh di jalanan." Raja Sam menjelaskan.
Raja Axel mengangkat sebelah alisnya dan menatap keranjang buah kecil yang dibawa oleh Raja Enrick.
"Dia memberimu ini sebagai ucapan terima kasih karena kau sudah membantu membiayahi sekolahnya," jelas Raja Enrick.
"Ah, mungkin dia salah satu anak dari Distrik Moorak. Di sana memang sentra pertanian buah."
"Apa di tempatmu ada pengungsi dari negara lain?" tanya Raja Enrick kemudian.
Raja Axel mengernyit. "Kenapa kau bertanya seperti itu?"
"Anak itu tadi menunjukkan jam tangan milik salah satu pengawalku."
"Mungkin hanya mereknya saja yang sama." Raja Sam berkomentar.
Raja Enrick menggeleng. "Tidak, tidak mungkin. Jam tangan seperti itu hanya dibuat khusus untuk para pengawal Istana Andora. Anak itu berkata bahwa jam tangan itu milik ayahnya."
"Sepertinya tidak mungkin, mengingat jauhnya jarak Andora dan Midlane." Raja Axel menjelaskan. "Ada yang mengganggu pikiranmu?"
Raja Enrick menggeleng. Dia memijit pelipisnya karena tiba-tiba saja kepalanya nyeri bukan main. Bayangan dia memeluk seorang perempuan yang memunggunginya akhirnya muncul kembali. Dalam bayangan itu, Raja Enrick bahkan sudah mengecupi sepanjang leher jenjang si perempuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE KING'S SCANDAL
RomansaAthena, seorang pelayan istana, terusir dari istana akibat skandalnya bersama Pangeran Enrick meski dalam keadaan mengandung. Namun, ketika Athena mulai terbiasa menjalani kehidupan bersama putrinya, Pangeran Enrick yang sudah naik takhta justru kem...
Wattpad Original
Ada 4 bab gratis lagi