Part 15

1.3K 171 4
                                    

Typo adalah bagian dari estetika!

Kedua kelopak mata itu mulai terbuka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kedua kelopak mata itu mulai terbuka. Sesekali mengerjap untuk membiasakan cahaya yang masuk, juga merilekskan mata yang seperti diberi lem perekat. Yoongi terbangun di sore hari, setelah tadi lelah berkeliling mansion maha luas milik sang pemimpin maria, hingga akhirnya tertidur di dekapan Jungkook saat pria itu menggendongnya ala pengantin. Mengingat hal itu, membuat harga diri Yoongi sedikit terluka.

Yoongi memang memiliki feeling dan tingkat kepekaan yang tinggi. Namun ia memang seorang yang mudah tertidur jika menemukan spot yang nyaman untuk tertidur. Untungnya selama ini disetiap tempat untuk melakukan tugas pengintaian, Yoongi tidak pernah menemukan spot nyaman itu. Namun entah kenapa, berada di gendongan pemimpin maria itu membuat Yoongi merasa nyaman. Kebenciannya pada pemimpin maria itu seakan saling beradu dengan rasa rindu yang tiba-tiba menyusup ke dalam hatinya. Yoongi tidak tahu apa yang terjadi. Namun segala tentang lelaki itu terasa familiar untuknya.

Lama melamun, Yoongi tidak menyadari jika seseorang yang juga ikut tertidur disampingnya telah terbangun. Orang itu adalah Jungkook, dan yang dilakukannya pertama kali setelah terbangun dari tidur adalah mengecup tengkuk Yoongi dengan sensual.

Yang dikecup dengan refleks membalikkan tubuhnya hingga mereka bertemu pandang. Jungkoon dengan seringainya, dan Yoongi yang menatapnya tajam dengan sebelah tangan yang memegangi tengkuknya.

"Bangsat, apa-apaan kau, mesum. Aku masih normal dan tidak suka dilecehkan SEPERTI ITU!!"

Jungkook terkikik seperti gadis kasmaran mendengar umpatan dan nada marah Yoongi. Lelaki manisnya ini sama sekali tidak terlihat menyeramkan dimatanya, meski melayangkan tatapan tajam–setajam silet–yang tertuju padanya. Jungkook malah merasa gemas, ingin mendekap lelaki manisnya ini untuk selamanya.

"Tidak usah malu, sayang. Aku bahkan sudah merasakan seluruh bagian tubuhmu dan melihatnya dengan jelas. Kalau kau tidak percaya, aku bahkan tahu ukuran celana dalammu itu."

Yoongi sontak memerah mendengar perkataan vulgar Jungkook. Antara malu dan marah dengan harga diri yang rasanya semakin terinjak-injak. Yoongi hendak melayangkan pukulan, namun dengan refleks tangan Jungkook bergerak cepat menahannya seperti waktu itu. Mereka kembali bertatapan beberapa saat, hingga akhirnya Yoongi lah yang pertama memutus tatapan itu dengan memalingkan wajahnya.

Yoongi berusaha menendang selangkangan pria itu. Namun seperti membaca pikiran Yoongi, Jungkook segera menahan kedua kaki Yoongi hingga Yoongi total tidak bisa bergerak dibawah kungkungan seorang Jeon Jungkook. Yoongi akhirnya pasrah. Bukan karena ia senang dengan posisi ini, tapi percayalah jika ia selalu mencoba untuk lepas dari kungkungan si bajingan Jungkook. Dan seberapa keraspun usahanya mencoba yang ia dapati hanyalah kegagalan.

Tatapan Jungkook berubah. Menjadi lebih tajam, dingin dan menakutkan. Berusaha membuat sang submisive terintimidasi. Untunglah Yoongi sudah sangat berpengalaman bukannya merasa takut. Pandangan Yoongi justru menyiratkan seakan ia menantang Jungkook untuk lebih dari ini.

Maria [kookga] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang