Part 14

1.3K 175 16
                                    

Typo adalah bagian dari estetika!

Sudah genap terhitung satu minggu, Yoongi terkurung di mansion milik Jungkook

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah genap terhitung satu minggu, Yoongi terkurung di mansion milik Jungkook. Gips masih setia terpasang dikakinya. Selama seminggu ini, Yoongi mencoba berkeliling mansion sembari memeta setiap bagian. Ia mencoba mencari celah agar bisa kabur dari rumah itu
Yoongi juga ingin mengumpulkan beberapa bukti tentang maria, setelah mengetahui jika Jungkook adalah pemimpin kelompok mafia kejam itu. Namun jalan yang dilalui Yoongi tidaklah mudah. Kakinya yang belum sembuh betul harus ia paksakan mengelilingi bangunan mansion yang megah juga luas tak terhitung. Belum lagi ruangan yang amat banyak dan lorong-lorong yang membingungkan semakin mempersulit Yoongi. Untungnya ia selalu berdalih jika ia bosan hingga bisa mengelilingi mansion dengan bebas. Mereka tidak khawatir jika Yoongi mencoba kabur karena penjagaan di mansion ini amatlah ketat, dan chip ditangannya tidak dapat dilepaskan dengan mudah.

Setelah menelusuri beberapa lorong, kini ia berada disebuah lorong panjang dengan pencahayaan remang-remang. Jika dilorong lain terdapat beberapa pajangan serta lukisan mahal, disepanjang lorong yang kini ia lewati tidak ada satupun hiasan ataupun pajangan. Tidak ada maid ataupun orang lain yang berlalu lalang. Lorong itu sepi, sunyi dan juga dingin. Memberikan kesan mistik ketika melewati lorong ini.

Diujung lorong, terdapat pintu ganda besar dari kayu yang penuh dengan semacam ukiran-ukiran floral. Mansion ini memang mengusung konsep eropa kuno dengan langit-langit yang tinggi dan kubah dibeberapa sisi. Pilar-pilar kokoh nan artistik semakin melengkapi kesan elegan mansion. Yoongi semakin penasaran, dengan apa yang ada dibalik pintu besar itu. Ia segera melangkah mendekati pintu meski masih berjalan dengan tertatih.

Gregrgrg…

Suara pintu besar itu kita digeser. Yoongi segera terkagum ketika pintu terbuka, ia menemukan sebuah piano bersama alat musik lainnya seperti harpa, biola dan saxopon. Ia segera mendudukkan dirinya di bangku kecil yang terletak di depan piano. Ia mulai menekan tuts-tuts piano dengan hikmat. Jemarinya menari dengan lihai diatas tuts-tuts itu, dan menciptakan alunan nada yang lembut dan menenangkan. Kenangan masa kecil ketika ia masih memiliki ayah dan ibu terputar di benaknya. Sejak kabur dari laboratorium percobaan ilegal itu, yang Yoongi pikirkan hanyalah terus bertahan hidup.  Wajah ayah dan ibunya bahkan telah samar dalam ingatannya. Yang ia ingat hanyalah momen-momen kebersamaan dengan mereka sebelum orang tuanya meninggal dan ia dijadikan bahan percobaan. Nada yang tercipta kini berubah terdengar menyedihkan dan menyayat hati. Rasa rindu kembali hadir dan merasuki relung hatinya.

Yoongi terlalu larut dalam permainannya sendiri, hingga tidak menyadari kehadiran Jungkook yang terduduk disofa yang ada  diruangan itu, menikmati permainan Yoongi. Cahaya mentari yang masuk melalui celah-celah tirai dan menyinari Yoongi, membuat sosok itu terlihat semakin cantik dimata Jungkook. Baju serba putih yang ia pilihkan, membuat kesan seolah Yoongi adalah malaikat yang jatuh dari langit. Suci, lembut, dan seakan tidak berdosa. Hanya dengan kehadiran Yoongi dihidupnya, Jungkook telah merasa bahwa kini hidupnya sempurna.

Maria [kookga] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang