DIINGATKAN CERITA INI MENGANDUNG ADEGAN 21+ DAN MENGANDUNG KATA-KATA KASAR.
HARAP YG DIBAWAH UMUR TIDAK MEMBACA STORY INI.
_________________________________________
Sumpah yaaa, eneg banget sama nih bocah sialan!!
Setan kecil itu itu tak bisa dibia...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seorang pengusaha muda yang sangat berbakat. Dia adalah tangan kanan dari seorang Satoshi Dizta, dan hampir semua orang tau tentang Satoshi Dizta dan Vali juga sahabat dari anak semata wayangnya Satoshi Dizta.
Dengan ikatan hubungan diantara mereka, membuat nama Vali banyak dikenal orang, apalagi oleh para pengusaha-pengusaha, baik yang di dalam kota Jakarta maupun yang diluar daerah.
Tak heran kalo Vali berhasil masuk peringkat menantu idaman bagi para pengusaha itu. Sudah berbakat, pintar, tampan, dan masih muda. Banyak dari mereka yang berbondong- bondong untuk mengenalkan putrinya pada Vali. Namun Vali tak tertarik sama sekali.
Penyebab dari ketidak tertarikannya apalagi kalo bukan karena Disa, Vali menyukai Disa, dia menyadari bahwa dirinya adalah seorang penyuka sesama jenis.
Ini bisa terjadi karena waktu itu Yuki mengajaknya threesome bersama Disa juga. Dari situ dia merasakan hal yang bernama suka. Suka ke lawan jenis tapi itu ditunjukan untuk Disa. Vali tau bahwa dia tak mungkin bisa memiliki Disa, dan itu membuatnya mengubur dalam-dalam perasaannya terhadap Disa.
Vali tak mau membuat persahabatannya dengan Yuki hancur karena dia menyukai Disa. Cukup Vali yang merasakan ini dan tidak boleh ada seorangpun yang tau.
Kegalauan Vali pun makin bertambah ketika Yuki dan Disa menikah. Sudah begitu juga Yuki memutuskan untuk pindah ke Canada. Vali jadi merasa kesepian dan tak ada teman.
Vali berfikir keras untuk bisa melupakan Disa, namun apadayanya? Jika berusaha sangat keras untuk melupakan, maka akan semakin sulit dilupakan. Begitu menurutnya.
. . . . .
Hari itu Vali sangat sibuk dengan dokumen-dokumennya. Ayah Yuki memutuskan untuk lebih sering istirahat di rumah saja, jadi semua pekerjaan dialihkan ke Vali yang menjabat sebagai tangan kanan Ayahnya Yuki.
Sekertarisnya pun dirasa tak akan sanggup jika mengerjakan ini semua. Tak lama Vali teringat jika akan ada meeting dengan klien penting dari kota Semarang.
Beliau adalah Pak Zendi Lie, Pak Zendi adalah klien yang sudah lama bekerja sama dengan Ayah Yuki, Beliau adalah salah satu pemegang saham terbesar si beberapa perusahaan milik Ayah Yuki.
Akhirnya mereka memutuskan untuk meeting secara pribadi di salah satu restoran di Jakarta Utara. Mereka pun akhirnya bertemu, setelah makan dan meeting tentang perusahaan. Beliau meminta tolong kepada Vali secara personal.
"Nak Vali?" Pak Zendi
"Ya Pak?" Vali
"Kalo saya mau minta tolong, kamu mau tidak?" Pak Zendi
"Minta tolong apa ya Pak?" Vali
"Jadi begini nak..." Pak Zendi
Singkat cerita Pak Zendi menceritakan tentang anaknya yang amat sangat nakal, Anaknya baru lulus sekolah dan Pak Zendi ingin anaknya bisa bekerja dibawah naungan Vali. Pak Zendi juga sebenarnya sudah angkat tangan dengan anaknya ini, Pak Zendi hanya bisa mengancam untuk mengambil semua fasilitas anaknya jika tak mau menurut.
