Amelia Salsabila hanya mengerti bahwa mencintai Damar Ardian Pramudya adalah hal termenyakitakan yang pernah ia tahu. Terlebih ketika Damar melontarkan caci-maki padanya juga pada Arkan, yang notabenenya putra kandung laki-laki itu sendiri untuk alasan yang tak pernah Amelia ketahui. Hubungan yang mereka bina dengan indah, dihancurkan oleh kesalahpahaman dan ego yang enggan dilengserkan. Semua hancur dalam sekejap, seperti gelas kaca yang terlempar ke udara sebelum akhirnya menghantam tembok. Lalu, ketika kebenaran terungkap, mampukah Damar menebus sesal yang telah menggunung? Atau lukakah yang akan kembali ia torehkan? Lantas, bagaimana dengan Amelia? Akankah ia mempertahankan perasaannya? Atau malah menuruti egonya? Namun, bagaimana jika yang ia lakukan hanya demi kebahagiaan putranya? Apa pun yang Amelia lakukan, semua itu untuk Arkan.