*Blurb novel Misteri Warisan Rindu* Aroma dupa di hari ke dua puluh lima kematian nenekku, masih menjajah pernapasanku. Meski hati menjerit tersiksa, namun amanat beliau sebelum meninggal, memaksaku bertahan di sini. Di sini. Di rumah tua bergaya Belanda. Yang umurnya lebih tua dari kemerdekaan bangsa. Tak tahu alasan almarhum kakek yang bersikeras mempertahankan rumah dengan gaya peninggalan penjajah itu. Nenek pun mengikuti amanahnya. Sampai sepuluh tahun kemudian setelah meninggalnya kakek, nenek menyusul dengan senyum mengambang di bibir keriputnya. Meninggalkan sebaris ucapan singkat, "Arka, rumah ini untukmu." Aku tergugu. Hubungan kami kurang dekat. Aku juga bukan cucu satu-satunya. Di atasku pun masih ada para uwak. Akan tetapi mengapa nenek mewasiatkkan rumahnya untukku? *** Note : Jika kamu menemukan tulisan ini di situs atau web lain, maka tulisan asli ada di link wattpad https://my.w.tt/FSLhGs6Lp8