"Tapi tunggu...tadi Aldy berkata kepadaku bahwa ini adalah pagi ke lima belas aku datang ke area pemakaman. Dari mana dia tahu jika aku setiap pagi berkunjung ke pusaranya Kenan? Apa Aldy membuntutiku? Jika benar, kenapa? Kenapa dia bisa tahu jam berkunjungku ke pemakaman ini?" ****** Cerita ini masih berkaitan dengan cerita sebelumnya "Aku Kamu dan Secangkir Janji" Masih berkaitan dengan jalan hidup seorang Ranu Alamsyah. Lelaki yang sangat "mengutuk" masa lalunya. Masa lalu yang akhirnya merubah jalan hidupnya. Untuk yang baru membaca disarankan terlebih dahulu membaca cerita tersebut agar mendapatkan cerita yang utuh. ****** 18+ Diharapkan untuk membaca tiap chapter berurutan agar tidak kehilangan alur cerita karena saya gemar sekali bercumbu dengan flashback ke beberapa tahun silam, kembali lagi, flashback lagi. Ada bagian yang loncat, kemudian kembali lagi. Begitu seterusnya. Jadi jangan lengah jika tidak ingin "tersesat" di alur cerita yang tersaji. Homophobia sangat tidak dianjurkan untuk membaca cerita ini karena akan membuat kepala anda pusing, mata berkunang-kunang dan lemas.
12 parts