Bagiku tidak ada yang namanya kebetulan. Sebab bertemu dengan pria bernama Arthadirga Narendra Arsyailendra adalah anugerah dengan segudang alasan yang perlu ku cari tahu lebih dalam. Kisah hidupku rasanya seperti pohon yang sedang diterpa angin kencang yang tak henti-henti di musim kemarau nan panjang. Tumpukan masalah yang begitu kompleks membuat terpuruk akan patah hati dan kesedihan. Hingga Arthadirga si tukang sebat hadir dalam kehidupanku selama dua bulan tugas dinas di kota Yogyakarta. Tinggal di asrama yang cukup jauh dari hiruk pikuk kota. Kedekatan antara aku dengannya seakan terdengar konyol nyatanya. Perkenalkan namaku Leanna si bawel, ceria, dan memiliki hobby baru ngitungin batang rokok Arthadirga setiap harinya. Kadang pula diantara aku dengan dia berantem dengan suara sudah kayak toa memecahkan kebisingan lorong asrama. Semakin lama hubunganku dengan Arthadirga memiliki sinyal koneksi terhubung begitu saja. Perjalanan berkesan pada momen "MISI MENYEBALKAN 7 HARI" dengan pria yang cuek, misterius dan super duper perhatian. Pria yang selalu serba tau tentangku bahkan seperti CCTV yang mengikutiku kemanapun aku pergi. Begitu menyebalkan. Namun rasa itu seolah berubah menjadi rasa yang ku tak tau apa artinya. Entah cinta; jatuh hati: friendzone; cinta sesaat yang akan pergi tanpa permisi; cinta sepihak; atau hanya cukup sebatas persahabatan yang akan saling melengkapi. Argh... Sepertinya aku tidak pintar urusan perihal salah satu ini. Mungkin semesta memberikan sebuah perayaan dengan dipertemukannya aku dengan Arthadirga. Nyatanya menuntunku menuju kedewasaan. Sehingga aku berproses bahwa hidup perlu mensyukuri dan mengikhlaskan apa yang hilang. Sebab percayalah rasa bahagia akan datang dalam perayaan kehidupan.Todos los derechos reservados