"Saudara Sabda Kaliandra bin Aarav Guinandra, saya nikahkan dan kawinkan engkau dengan Cinta Pirily binti Ananda Idris...." Gadis itu menarik nafasnya. Bukan, dia bukan gadis. Dia meraba perutnya. Ada yang hidup didalam sana. Benih yang ditolak sang penaburnya. Lalu siapa yang menikahinya? Dia menghela napas lagi mengingat pria itu. Pria yang membuatnya selamat dari akibat menerjunkan diri kesungai berarus tak deras. Padahal ia sudah memilih jembatan ditempat yang jauh dari keramaian. Entah datangnya dari mana pria itu. Bagai malaikat penyelamat yang menyelamatkannya dari tangan malaikat maut. Malaikat maut yang dipaksa menerima penyerahan jiwanya. "Allah akan menolakmu jika kau kembali padaNya tanpa kehendakNya!" Pria itu seolah bersabda. Membawa nama Allah dan mengucapkan kalimat yang bermakna tanpa penjelasan. "Jangan pikir aku ustadz, aku hanya mendengar itu dari orang-orang yang sering menceramahiku, orang-orang yang merasa pantas bersabda didepanku, orang-orang yang katanya peduli, seolah aku ini tak berguna saja, tidak tahu apa-apa, tak punya masa depan apalagi cinta!" Tak sengaja pria itu justru setengah mencurahkan isi hatinya kala seolah memahami isi kepalanya. Dia sedikit paham saat melihat mata pria itu yang menyorot kelam. Seolah sesungguhnya diapun memiliki masalah yang berat. Mungkin juga sempat ingin bunuh diri tetapi mendengar sabda dari orang-orang yang ia sebutkan. Siapa dia? Kenapa pada akhirnya mereka menjadi mempelai pria dan mempelai wanita didalam sebuah pernikahan? Bagaimana kehidupan pernikahan mereka? Bertujuan apakah pernikahan itu? Dan berakhir seperti apakah hubungan tanpa cinta tetapi berstatus halal itu? Dipertemukan dalam keadaan yang sama-sama memiliki beban hidup, hilangnya kepercayaan diri dan cinta. Sabda Cinta. ketika uraian kata menyentuh hati yang lara. Story Ramadhan 1442H/2021M
33 parts