Jiwanya berada pada raga yang lain. Parahnya ia malah hidup kembali pada tahun yang berbeda. Tara hidup dalam raga Dita. Problem? Pada kehidupan kedua Tara, nasibnya, semuanya berubah 180°. Sekarang masalah begitu cepat datang tanpa diundang dan akan sangat sulit menjauh darinya. - Bertemu pembunuh tubuh aslinya yang malah menjadi guru di sekolah raga yang ia tempati. - Menjadi korban bullyng. - Sendirian, tidak punya teman. - Everyday with non-esthetical table. - Mendadak ketemu yang bening-bening tapi ternyata semuanya sinting tak tertolong.