Di balik jendela kamarnya yang sunyi, Laura menatap keluar, matanya menerawang jauh melewati kelam malam. Di usia yang masih muda, ia telah merasakan pahitnya kehilangan seorang ibu, kehilangan yang tak hanya meninggalkan luka di hatinya, tetapi juga memecah kehangatan dalam keluarganya. Setelah kepergian ibunya, ayahnya menjauh, menjadi sosok dingin yang lebih sering tenggelam dalam bayang-bayang masa lalu, dan tidak lagi menyayanginya. Namun, Laura tak sendiri. Ada Farel, kakak yang selalu mencoba menjadi pengganti kehangatan yang hilang, dan Nita, adik kecil yang dengan polosnya tetap memberi harapan di tengah kesedihan. Bersama mereka, Laura berusaha menata hati, merajut kembali kepingan-kepingan yang hancur. Tapi kebahagiaan itu terasa semu ketika kenyataan lain datang menghantamnya. Di usia 17 tahun, saat mimpi-mimpi indah seharusnya menghiasi langkahnya, Laura justru harus menerima vonis yang menghancurkan: kanker otak. Dua kata itu seperti bom yang meledakkan semua harapan yang tersisa. Sakitnya terasa dalam, menghantam jiwa dan raganya, tetapi Laura tak ingin membebani orang-orang yang ia cintai.
11 parts