Setelah dikejutkan dengan fakta bahwa dia diberhentikan secara tiba-tiba, Karmila kembali mendapatkan kabar yang lebih plottwist lagi, yakni tempat kerjanya yang lama memiliki kasus penipuan dan pelarian uang pelanggan dalam jumlah yang cukup besar. Puas memanjatkan syukur berkali-kali karena tak ikut tersangkut masalah, Mila kini harus menghadapi kenyataan bahwa sekarang ia hanyalah seorang pengangguran. Lalu, beberapa minggu berikutnya, Mila habiskan untuk memasukkan CV-nya ke mana pun perusahaan yang sedang membuka lowongan. Kali ini, Mila tak peduli lagi pada posisi yang ia lamar. Selagi memenuhi klasifikasi umum, wanita itu segera mengirimkan resume-nya baik secara offline maupun online. Hingga, satu hari, Mila mendapatkan panggilan interview dan betapa senang hatinya saat ia menerima kabar diterimanya dia menjadi bagian pekerja di salah satu agensi media digital yang berlokasi di Jakarta Pusat. Sayangnya, rasa senangnya tak bertambat lama. Sebab, saat menjalani hari pertama sebagai seorang budak korporat di kantor baru, Mila justru mendapati kalau ternyata ia satu kantor dengan Guntoro, mantan kekasih teman dekatnya. Lantas, bagaimana tindakan dan keputusan yang diambil Mila di saat teman dekatnya mewanti-wanti untuk tidak pernah berhubungan sekalipun berbasa-basi dengan Guntoro?