Jihan Tamara si cewek bad girl cantik?pasti,jago bela diri?jangan di tanya hobinya aja tawuran masak nggak bisa bela diri dan yang paling penting dia itu mulutnya kayak cabe. Dan sialnya di bertransmigrasi ke tubuh bayi yang baru lahir dari keluarga...
Selama tiga hari mata cantik ini belum terbuka juga,membuat empat binatang buas Von Hiss tak terkendali.
"Bagaimana dengan putriku?"
"Seperti tiga hari yang lalu,nona masih belum sadarkan diri,nona... nona seperti seseorang yang sedang tertidur,prediksi saya mungin ini akibat dari penculikan yang nona alami" Ucap seorang penyuhir.
"Lalu kapan putriku akan sadar?" Tanya duke tidak sabar.
"M-mungkin paling cepat besok duke" Ucap penyihir ragu.
"Mungkin?! Kau Bilang Mungkin?"
"KAU!! BAGAIMANA KAU BISA MENDAPAT GELAR PENYIHIR AGUNG BILA TIDAK BISA MEMBUAT PUTRIKU BANGUN?!"
"D-duke-" Sebelum penyihir tersebut bicara ada suara yang menyela.
"A-ayah"
"NORA!"
Normal POV End
Eleonora POV
Gelap... satu kata yang dapat aku gambarkan saat ini.Aku tidak tahu ini di mana.
"AYAH?"
"AYAH DI MANA?"
Aku mencoba memanggil ayah tapi tidak ada yang menyahuti teriakan ku.
"KAK WILL?!"
"KAK AL?"
"KAK EUGINE?"
"KALIAN DI MANA?"
"NOLA (nora) DI SINI SENDIRI!"
"HANA?"
Aku tidak tahu ini di mana,rasanya sangat asing.aku mau ketemu sama mereka.
Di saat aku sedang kalut tiba-tiba di depanku muncul seorang wanita yang sangat cantik dengan cahaya di sekelilingnya.
"Kamu nora kan?" Dia bertanya.
"Iya,bagaimana kamu tahu namaku?"
"Tentu saja aku tahu namamu, karena kamu adalah keturunan ku" Jelasnya."Sebelum itu perkenalkan, namaku Aileen Elettra atau bisa di bilang Dewi Cahaya" Jelas perempuan tersebut atau dewi cahaya.
"Dewi cahaya? Kau tidak berbohongkan?" Tanyaku ragu.
"Hmmm karena kau belum percaya padaku maka akan kutunjukkan kepadamu" Ucapnya.
Aku melebarkan mataku takjub ketika dia bisa mengeluarkan cahaya dari tangannya dan menjalar ke seluruh ruangan yang gelap gulita tadi.
"Kau percaya" Cahya itu hilang.
"Belum" Ucap ku,dia menghela napas.
"Kau sangat keras kepala,lalu aku harus bagaimana agar kau percaya?" Tanya dewi cahya.
"Apa kau mempunyai tongkat sihir?, lalu umurmu berapa?,lalu kenapa selama ini aku tidak pernah mendengar tentang dewi cahaya?" Tanyaku bertubi-tubi.
"Bisakah kau bertanya satu-satu?" Ucapnya kesal,sedangkan aku hanya tersenyum tidak bersalah.
"Baik,pertanyaan pertama,tongkat sihir"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kurang lebih kaya gitu tongkat sihirnya.
"Pertanyaan kedua,aku tidak tahu umurku,lebih tepanya aku lupa berapa umurku"
"Pertanyaan ketiga,kenapa kau tidak pernah mendengar tentang dewi cahya karena dewi cahaya terakhir muncul seratus tahun yang lalu" Ucapnya.
Aku mendengar penjelasannya hanya mengangguk tanda mengerti.
"Baik aku percaya padamu,lalu ada apa dewi menemuiku?" Tanyaku penasaran.
"Aku hanya ingin bertemu dengan penerusku" Ucapnya.
"Hah maksud dewi apa,aku tidak mengerti" Ucapku.
"Tidak papa,suatu saat nanti kamu akan tahu sendiri" Dewi cahya tersenyum dan menghilang bersamaan dengan itu aku langsung di kelilingi oleh cahaya.
Eleonora POV End
"A-ayah" Aku terbangun dan memanggil ayah yang sedang marah.
"NORA!" Ayah memanggilku.
"A-air" Ayah menganbilkan air dan membantuku untuk minum.
"Apa ada sesuatu yang tidak nyaman?" Aku menggeleng.
Brakk
"NORA!" Ketiga kakak ku masuk dengan mendobrak pintu.
"Adik kalian baru sadar,jangan membuat keributan!"
"Bagaimana keadaanmu nora,tidak ada yang sakit kan?" Kak eugine bertanya.
"Tidak,nola (nora) tidak papa" Aku sengaja tidak menceritakan perihal dewi cahaya,karena takut membuat ayah dan ketiga kakak ku khawatir.
"Apa kau yakin nora" Kak Al ganti bertanya yang ku angguki sebagai jawaban.
"Nora,apa kau tertidur begitu lama karena takut tentang penculikan itu?" Tanya kak will ragu yang di hadiahi tatapan tajam ayah dan kedua kakak ku
Entah kenapa tubuhku reflek bergetar karena takut jika mengingat insiden itu.
"SELAMAT ISTIRAHAT NORA" Ucap serentak ketiga kakakku.
"Tidurlah,ayah akan menemanimu" Ayah menarik selimut sampai leher dan mengelus rambutku sampai tidak terasa kalau aku sudah tertidur.
Haii... Aku balik lagi hahaha Maaf ya baru updet lagi,soalnya beberapa minggu yang lalu ada ujian,pas mau updet nggak tau kenapa jadi males.Terus maaf juga kalau ceritanya pendek.