Sudah lima hari aku terbaring di kamar yang super luas ini,lebih tepatnya di paksa oleh ayah dan tentu saja ketiga kakak ku yang menurutku terlalu over.
Dan hari ini akhirnya aku bisa keluar dari kamar ini dan menghirup udara bebas.
Ngomong-ngomong entah merasa atau tidak semenjak aku bertemu dengan dewi cahaya lewat, entah itu di sebut mimpi atau bukan aku bisa mengucapkan huruf 'r' di umurku yang di bilang masih sangat muda aka anak kecil.
Kembali ke topik.Seperti rutinitasku yang sebelumnya,yaitu sarapan bersama.Tapi kali ini berbeda, setelah menyelesaikan sarapan,tidak ada angin tidak ada hujan tiba-tiba ayah memberi kue kepada ku yang....semoga saja masih bisa di makan.
"Ehem nora, ayah mencoba membuat kue ini,cobalah" Ayah sedikit ragu menurutku?.
"Ayah, apa kau yakin itu masih bisa di makan?!" Kak Eugine mengomentari.
"Benar,takutnya nanti nora keracunan" Imbuh kak Will yang di tanggapi ayah muka datar.
"Jangan memaksakan nora" Kak Al.(maksudnya Albert itu kalau nora nggak mau nggak usah di makan).
"Tidak papa,nora akan mencobanya" Ucapku karena tidak tega dengan ekspresi ayah.
Ugh,rasanya seperti anda menjadi ironman haha.Ehem lupakan,rasanya sangat pahit karena gosong,dan juga rasanya....asin.Apa ayah tidak bisa membedakan antara gula dan garam?.
"Bagaimana?" Ayah meminta pendapat.
"Hmm,sebenarnya ini enak kalau saja tidak gosong dan ayah memberikan gula ke adonannya" Jawabku dengan suara pelan karena takut ayah akan marah,sedangkan kak will sudah tertawa terbahak-bahak tak lupa kak al dan kak eugine yang sedang menahan tawanya,sedangkan ayah...sedikit sedih mungkin."Hmm,bagaimana kalau ada waktu luang kita membuat roti bersama-sama?" Aku menawarkan kepada ayah.
"AKU SETUJU!!" Bukan ayah yang menjawab melainkan ketiga kakak ku.
"Apanya yang setuju?" Ayah dengan aura yang suram.
"Tentu saja membuat roti bersama nora" Jawab kak will,sedangkan kak al dan kak eugine hanya menganggukkan kepala tanda setuju.
"Apa kalian pikir nora juga mengajak kalian?" Tanya ayah meremehkan,yang di tanggapi ketiga kakak ku dengan wajah datar.
"Tentu saja,nora juga mengajak kita,iyakan nora" Jawab kak al dengan tersenyum manis ke arahku,yang menurutku seperti senyuman iblis.
"T-tentu saja" Jawabku takut-takut.
"NO-RA?" Panggil ayah dengan menekan namaku.Huwaaa mama tolingin nora dari para iblis tampan ini.Oke abaikan.Karena aku bingung aku memilih cara ini.
"Hmm,bagiamana kalau nora akan membuat roti terlebih dahulu dengan papa,lalu selanjutnya dengan kalian?" Usulku.
Mereka terdiam cukup lama sampai akhirnya.... "HMM/SETUJU!" Jawab mereka serentak tanda setuju.
Setelah selesai urusan roti gosong,aku segera pergi ke kamar karena paksaan ayah dan ketiga kakak ku untuk istirahat,padahal aku sudah benar-benar sehat,bahkan hana juga memihak kepada mereka.
Hai para readers ku, aku balik lagi hehe,jangan lupa vote dan komen yaw😁

KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigration Bad Girl {HIATUS}
Viễn tưởngJihan Tamara si cewek bad girl cantik?pasti,jago bela diri?jangan di tanya hobinya aja tawuran masak nggak bisa bela diri dan yang paling penting dia itu mulutnya kayak cabe. Dan sialnya di bertransmigrasi ke tubuh bayi yang baru lahir dari keluarga...