BAB III

538 71 17
                                    

Mereka beedua sampai di salon terbaik sekaligus butik langganan keluarga Jason.

Atas perintah Jason pada pegawai salon yang dipanggil dengan nama Mita, Rachel di percantik dengan sedemikian rupa. Rambutnya dirapihkan, jari-jari tangan dan kakinya juga dibersihkan, dan terakhir wajahnya di pulas dengan make-up tipis.

"Wooowww.. Kamu cantik sekali... Jason pasti suka melihatmu. Ayo kesini kita pilih baju yang cocok untuk kamu pakai." Ajaknya.

Rachel tersenyum simpul. Sejujurnya ia juga kaget dengan penampilannya. Ia sangat senang. Seumur hidup baru kali ini ia merasakan seperti apa salon itu.

"Kemari... Coba kamu pilih. Kamu suka yang mana?"

"Aku pilih yang biru ini saja.." Ujar Rachel.

"Pilihan yang bagus. Memang gaun itu akan sangat cocok untukmu. Ayo cepat ganti sana."

"Baik.."

Tidak lama, Rachel keluar dari fitting room.

"Woaaahhh... Kamu sangat cantik Rachel!! Aku tidak sabar melihat reaksi Jason." Rachel tersenyum kaku dan akhirnya berjalan dibelakang Mita.

"Hey Jason William.. Apa kamu sudah siap melihatnya?"

Jason menolehkan kepalanya. Ia penasaran dengan perubahan gadis itu. Saat Rachel dibawa untuk berdiri di depannya, Jason hanya diam. Ia tidak bisa berkata-kata. Karena Rachel cantik sekali.

Sementara Rachel yang ditatap lekat-lekat oleh Jason juga merasa risih. Ia seperti sedang ditelanjangi bulat-bulat di depan lelaki ini.

"Ekhem.." Rachel pura-pura berdehem agar Jason sadar.

"A..a-aku eh tidak maksudku kamu. Ya, k-kamu.. Kamu sangat cantik sekali.." Ujar Jason tergagap.

"Sudah terbukti bukan kalau aku hebat. Tapi pada dasarnya, gadis ini memang sudah cantik. Kamu sangat beruntung Je" Sahut Mita.

Rachel hanya menyunggingkan senyumnya lalu pamit dan berterimakasih pada Mita. Rachel diberi bingkisan berupa peralatan make-up untuk sehari-hari olehnya. Jason  menggandeng tangan Rachel untuk menuju mobil.

Saat di dalam mobil, aura ketegangan terasa oleh keduanya. Mereka sama-sama gugup. Rachel dibuat kikuk karna tingkah gugup dari Jason.

Rachel mencoba menoleh kan kepalanya ke arah Jason, namun yang ia lihat justru membuatnya merinding. Jason terus menatapnya intens. Dengan gugup, Rachel memalingkan pandangannya.

Semua begitu cepat, saat Rachel merasa kepalanya ditangkup dan sesuatu yang lembut dan kenyal menempel di bibirnya. Ternyata Jason menciumnya. Jason juga tidak sadar mengapa melakukan ini. Yang ia tahu, gadis di depannya ini begitu menggoda. Apalagi ia teringat kejadian tadi pagi.

Jason melumat bibir Rachel dan mencoba menerobos masuk ke dalam mulut gadis itu. Semula bibir Rachel hanya terkatup rapat. Tapi karena lumatan dari Jason, tubuh Rachel pun merespon sehingga ia merasa kehabisan nafas dan membuka mulutnya. Kesempatan baik itu diambil oleh Jason untuk menerobos lidah nya ke dalam mulut Rachel.

Ciumannya mulai turun ke belakang kuping dan leher. Ia menggigit kecil dan mencium nya kuat-kuat. Rachel merasakan sesuatu yang aneh pada tubuhnya. Ia mencoba menyingkirkan kepala Jason di lehernya. Namun ia kalah kuat.

Rachel menitikkan air matanya dan jatuh di pipi Jason. Seketika Jason langsung menjauhkan kepalanya dan juga tangannya. Ia melihat wajah gadis itu berantakan karna ulahnya. Bibirnya membengkak. Lipstiknya berantakan. Ada bercak merah di sekitar leher dan bawah kupingnya.

"Astaga... ciuman ku seliar apa sampai bercak merah itu begitu ungu dan dimana mana."

Rachel menatap ke arah lain. Jason menghapus air mata di pipi Rachel. Hal itu membuat Rachel menoleh menatap Jason. Tatapan keduanya bertemu. Namun Rachel langsung memalingkan wajahnya. Ia malu.. Jason yang melihat tingkah Rachel hanya tersenyum.

YOU ARE THE ONLY ONE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang