0.3 Come Home With Him (REVISI)

555 209 169
                                    

0.3 Come Home With Him

"Lo kenapa sih selalu maksa?" Tanya Naya sambil melepaskan helmnya.

Elang tersenyum, kemudian tangan cowok itu terangkat untuk membantu Naya yang kesusahan membuka helmnya, setelah helmnya terlepas Elang menaruh helm tersebut diatas spion motor.

"Karena gue harus dapetin apa yang gue mau." Ujar Elang.

Naya yang sedang merapihkan rambutnya menghentikan aktivitasnya. "Maksud, lo?"

Elang menggeleng, "Gue pulang." Pamit Elang sambil memasang helm full face miliknya, kemudian menyalakan motor besar berwarna hitam itu.

"Makasih udah mau dianter sama gue." Ucap cowok itu kemudian melajukan motornya tanpa mendengar jawaban Naya.

Naya membuka pintu pagar rumah minimalis dua lantai milik keluarga Maheswara, kemudian cewek itu berjalan menuju pintu utama, lalu membukanya.

"ASSALAMUALAIKUM NARA PULANGGG!!"

Begitulah kebiasaan cewek berambut sebahu itu saat pulang ke rumah, berteriak dan langsung berlari ke dapur untuk mencari Bunda.

"Waalaikumsalam, anak Bunda udah pulang?" Bunda berjalan menghampiri anak gadisnya yang sedang membuka kulkas.

"Pulang sama Bang Anta, Dek?" Tanya Bunda sembari mengambil tas yang masih Naya gendong dan menaruhnya di atas kursi meja makan.

Naya menggeleng. "Bang Anta belum pulang, Nda?" Tanya Naya sambil meminum yogurt dan duduk di kursi.

Alis Bunda berkerut, "Loh? Bunda kira Adek pulang sama Abang Anta."

Naya menggelengkan kepalanya, "Nggak, Naya pulang sama.. temen." Ujarnya sedikit ragu saat menyebut kata teman.

Mata Bunda menyipit curiga, "Cewek apa cowok?"

"Cowok."

Kemudian Bunda tersenyum jahil. "Temen apa temen?"

"Ih Bunda apaan sih. Nara aja baru kenal waktu tanding kemarin."

"Kok bisa sampe pulang bareng gitu?"

"Dia jemput Nara disekolah."

"Lo pulang sama Elang?"

Suara bariton terdengar dari arah gapura dapur, itu adalah Anta yang saat ini sedang berdiri dengan tas yang ia pegang ditangannya dan juga seragam yang sudah acak-acakan.

"Dia maksa Nara, katanya dia punya penyakit kalo gak dituruti bisa mati mendadak. Kalo gak percaya tanya aja sama Pak Bejo, tadi Pak Bejo ngikutin Nara sama Elang dari belakang."

"Abang kenal sama temen Adek?" Bunda bertanya.

Anta mengangguk kemudian berjalan dan duduk disebelah Naya. "Kenal, Nda. Temen Anta waktu SMP."

"Oh, yang mana?"

"Yang pernah Anta ceritain waktu itu, yang gak sekolah selama tiga puluh hari tanpa keterangan." Jawab Anta sambil merebut yogurt yang sedang Naya pegang.

"ABANG!!" Naya merebut kembali yogurt miliknya yang sudah tinggal sedikit karena diminum oleh Anta.

"Elang? Ya ampun, anak itu satu sekolah sama kamu?" Tanya Bunda.

Anta menggeleng, "Beda sekolah, Nda. Tapi kemarin tanding di sekolahnya, makanya ketemu lagi."

"Kok kamu kaya gak suka gitu sih kalo Adek pulang sama Elang? Padahal setahu Bunda dia itu anak baik-baik loh, sopan, pinter pula." Kata Bunda yang bringsut duduk disebelah Anta.

NAYARA [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang