Halooww.
Apa kabarrr?!
Sebenernya aku udah bingung mau bawa kearah mana cerita ini.
Tapi karena ternyataaa banyak yg suka, jadi aku berusaha bgt biar ini ceritanya jdi lanjut.Walau agak maksa. Semoga suka.
Yg lupa silahkan baca part 9 ya teman🙌Happy reading!!
"Dimana weh, gada dikamar jaemin?"
Tanya jaehyun pada kaita lewat telfon.Jaehyun 20 menit datang setelah kaita sampai, lalu setelah sampai dia tidak mendapati adiknya itu. Padahal dia akan bercerita tentang rose dengan kaita dan jaemin, ia akan meminta pendapat. Namun, satu sisi ia merasa bersalah tidak bercerita dengan kaita bahwa dia dekat dengan rose. Karena apapun hal biasanya dia akan berbagi dahulu dengan kaita.
"Makan didepan rumah sakit"
"Sendiri?"
"Gak nih, makan bareng boneka. Dikasih abangnya, buat nemenin makan katanya"
"Yampun, perlu kesana gak nih??"
"Ngapain nanya ke gue"
Kaita tanpa menunggu jawaban jaehyun langsung mematikan telfonnya dan meneruskan kegiatan makannya. Sepertinya dia agak kesal sedikit dengan jaehyun. Sedikit ya sedikit. Ingat.
Tempat makan ini bernuansa tiongkok dengan menunya yang juga serba dari negeri tirai bambu itu. Suasananya hanya ada musik piano klasik yang diputar dan tidak terlalu banyak pelanggan. Hanya satu sampai tiga meja saja.
Tanpa menunggu lama seorang datang duduk didepanya. Ia pikir jaehyun, jadi dia tidak perduli dan melanjutkan kegiatannya.
"Mba, menu makanan yang sama satu lagi ya"
Ujar seorang pria kepada waiters.Kaita mendengar suara itu kaget dan segera melihat manusia didepannya.
"Kok kak mark?"tanya kaita sembari mengusap kuah yang berlepotan di sekitar bibirnya.
Manusia bernama mark itu terkekeh. Mark mengambil tisu.
"Iya, disuruh bang jaehyun. Katanya kalau dia yang dateng bakal di diemin doang. Kebetulan belom makan juga aku"ujar mark sembari membantu kaita mengusap dengan tisu.
Sungguh manis sekali. Jika ada jaehyun pasti mark sudah ditampol berkali-kali karena merebut jobdesknya.
Sementara perasaan perempuan itu? Jangan ditanya. Dia menjadi salah tingkah. Hatinya berdebar-debar menatap mata yang baru saja membantunya mengelap hal kecil itu. Aneh. Jika jaehyun yang melakukannya tidak pernah dia segugup itu. Tapi kenapa mark yang baru saja datang ini membuatnya gagal berjaga sikap.
"Makasii kak" kikuk kaita lirih.
Mark mengangguk dan kemudian suasananya jadi canggung untuk kaita. Sehingga tidak ada percakapan lagi untuk mark. Memang sudah semestinya sepi dan tidak banyak bicara, karena bukan kaita jika banyak bicara dengan orang.
"Susah ya deket sama kamu, pawangnya banyak" celetuk mark.
Mendengar itu kaita hanya kebingunggan.
"Pawang??"
"Iya. Ada bang jaehyun, johnny, yuta dan banyak lainnya. Kemarin soal xiaojun aja jadi trending dikampus wkwk"