Bab 4

139 15 6
                                    

Happyreading~










🌱🌱🌱🌱

"Kamu tau hidup bukan selalu untuk memikirkan masalah-masalah yang ada dikepala kita"

"Tapi hidup untuk menghadapi masalah-masalah itu bukan?"

"Ya benar"

Lagi-lagi aku bersama manusia setampan jung jaehyun lagi, walaupun hari libur. Aku diajaknya ke-kedai milik temannya, katanya kedai paling enak buat nongkrong. Katanya juga takut aku bosan dirumah.

Ini keberapa kalinya ya aku diajak dia pergi? Emm

Tidak taulah, lupa.

Tapi ini pertama kalinya dia akan mengajak teman-temannya yang lain ikut bergabung, setelah lama ragu denganku, karena takut aku yang akan tidak suka.
Padahal aku hanya tidak perduli.

Pertama yang bertemu denganku pastilah pemilik kedai ini, sekaligus barista kopi kita berdua. Bang Johnny, dia menyuruhku memanggilnya bang jo.

Orangnya tinggi, lebih tinggi dari jung jaehyun yang selalu mengataiku pendek. Tampan, frendly dan yang pertama bisa aku pastikan dia orang yang ramah dengan siapapun.

Jika suatu saat dia mempunyai kekasih aku yakin pasti perempuan itu penyabar dan sangat mengerti akan sifatnya, yang pasti akan cantik sekali.

Lalu datang lagi seseorang, katanya sih baru saja dari bengkel motor karena sepedanya patah.

Tunggu,

Sepeda?

Bukan sepeda motor?

Aneh sekali orang ini.

"Bengkel gue lagi rame barusan sorry ya agak telat gue, wah gue kira gue bontotan datengnya ternyataaaaa" cerocosnya sembari duduk dan menyambar kopi milik bang jaehyun.

Jadi, sepeda itu bagaimana bang?

"Yut. Yang rusak sepeda siapa?"

"Ooh itu nhaa sepeda milik tetangga gue, biasalah"

"Oh ini ya yang namanya kaita kaita itu, kenalin namaku nakomoto yuta. Panggil aja bang yuta" lanjutnya tidak berhenti.

Aku tersenyum dan membalas ajakan kenalannya.

"Vivi Kaita Vernando, panggil aja vivi" kataku, karena nama kaita terlalu spesial untuk orang yang baru saja mengenalku.

"Oh oke, tuh dengerin namanya jae. Vivi"

"Ye bacot lu"

"Gue mau goleran dulu lah dimushola, ntar kalo udah rame kabarin yak"

"Dasar atuyy!"

Dia pergi begitu saja dengan pakaiannya yang santai namun tetap keren dipakainya, wajahnya yang tegas memberikan tanda bahwa dia orang pekerja keras dan dingin. Namun sayang dia tidak sedingin itu, tidak sepertiku. Bahkan kata bang jaehyun dia anak yang paling santai diantara yang lainnya.

"Dia hidup seakan tidak punya masalah, santai adalah kewajibannya"

"Enak ya jadi bang nayuta, kaita iri"

"Iri sama yuta? Kaita waras?"

Dan tiba-tiba saat aku akan menyauti pertanyaannya, datang dua sejoli dengan masing-masing tangan membawa bingkisan.

"Wadaw maap telat"

"Loh ada motor si yuta didepan, orangnya mana?"

"Tidur" sahut bang jae.

Idol JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang