Part 22 - Mère

141 22 2
                                    


Aku libur 1 minggu sebelum ujian 😣😆
Karna aku bahagia jadi aku update lebih cepat 💜💜
Jangan lupa Vote nya!!💜💜

.
---------------------------------------------------------------------------
.
.

Apartemen Kyuhyun, Pukul 20.45 KST

Sepulang dari check up dan mengurus urusannya Ji Won hanya duduk terdiam di ruang makan tanpa melakukan apapun. Hari ini ia sangat lelah, padahal tadi pagi ia sempat pingsan tapi entah kenapa ia tak bisa hanya beristirahat dirumah.

Ji Won duduk merenung memikirkan banyak hal, salah satunya tentang pembicaraan Jessica tadi pagi. Jadi dia memerlukan saham Kyuhyun untuk Appanya? Dia masih memanfaatkan Kyuhyun bahkan setelah apa yang ia lakukan 4 tahun lalu? gadis itu benar-benar tak tau malu.

Bodohnya lagi Kyuhyun percaya begitu saja dengan gadis itu, aku tak tau ternyata dia sangat bodoh. Maki Ji Won dalam hati. Jemarinya memijat pelan pangkal hidungnya. Seharian ini ia tak bisa fokus karena memikirkan rencana Jessica untuk Kyuhyun.

"Nyonya.."

"Nyonyaaa.."

Panggilan Bibi Park membangunkan Ji Won dari lamunannya, ditatapnya sang asisten rumah tangga yang selama sebulan ini sudah membantunya. Segera Ji Won tersenyum manis menyembunyikan rasa lelahnya.

 Segera Ji Won tersenyum manis menyembunyikan rasa lelahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bibi belum pulang? ini sudah malam."

Lirih Ji Won masih dengan senyumannya. Sekarang memang sudah melebihi jam kerja Bibi Park. Seharusnya wanita paruh baya itu sudah pulang sedari 1 jam yang lalu.

"Anda pasti lelah ya."

Ucap Bibi Park dengan nada keibuannya. Wanita itu tengah berdiri sambil menatap khawatir Nyonyanya yang terlihat lesu. Ji Won menggeleng pelan.

"Aniyo Bibi, aku baik-baik saja."

"Duduklah Bi."

Lanjut Ji Won setelah jeda beberapa detik. Bibi Park menurut, ia duduk di hadapan Ji Won kemudian tangannya meraih tangan Ji Won untuk ia genggam.

Mungkin ini akan terkesan lancang, apalagi ia baru bekerja sebulan disini. Namun wanita paruh baya itu tak peduli karena ia merasa bahwa saat ini Nyonyanya tengah membutuhkannya.

"Anda sudah bekerja keras Nyonya. Semua akan baik-baik saja."

Seperti mengetahui isi hati Ji Won, Bibi Park menyemangati gadis itu setulus hati. Wanita paruh baya itu mengelus punggung tangan Ji Won lembut khas sentuhan seorang ibu.

Compulsion Wedding (On-Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang