"Halo ren, gue udah di depan gang"
"Yailah lu kaya jemput cewek aja depan gang, ahahaha..."
"Ish elu mah, ini masalahnya kenapa gang nya ditutup?"
"Oh.. Elu muter aja lewat gang satunya lagi, gatau juga gue kenapa kok ditutup"
"Yaudah tungguin depan rumah"
"Nghokey..."
Sambungan telfon terputus.
Mereka berempat membagi tugas masing - masing. Tapi, biasalah ciwi - ciwi sebelum nugas pasti curcol dulu. Setelah sejam berlalu, akhirnya mereka melakukan tujuan utama mereka ke sini, yaitu kerkel.
Tidak terasa waktu menunjukkan pukul 9 lewat tetapi tugas mereka belum selesai.
"Yah gimana ini gais, mana besok deadline lagi" kata Alya.
"Lanjutin sekolah aja gimana? Tinggal nempel itu doang kan?" kata Jeje.
"Yaudah deh kalian pulang aja, kasihan Alya, dia kan kudu nganter Dania dulu" kata Iren.
_____
"Whoaamm... Ngantuk banget sumpaa... "
"Gak heran si Dan, lu tiap pelajaran fisika selaluu aja ngantuk" hal yang tidak disukai Iren dengan teman sebangkunya ini yaitu ia selalu menularkan hawa mengantuk.
"Gaapa lah ya kan cuma fisika doang"
Kringgg...
"Yuk capcus kantiinn"
"Giliran istirahat aja langsung melek, dasar... " kata Jeje.
Saat melewati koridor kelas, mereka berpapasan dengan Pak Daffa, guru biologi SMAN 66 Surabaya. Beliau memiliki kharisma tersendiri sehingga membuat muridnya terpesona, terutama para siswi.
"Subhanallah, cakep bener Pak Daffa" ucap Alya secara spontan.
"Udah pinter, umurnya masih muda, ramah, baik, ganteng, aduuhh kurang apalagi coba" seru Jeje terheran - heran.
Tiba di hadapan Pak Daffa, mereka langsung bersalaman. "Hmm... Wangi bener tangan calon suami aku" celetuk Alya mencium tangannya saat mereka sudah sedikit jauh dari posisi Pak Daffa.
Sekarang aku pun sadari semua hanya mimpiku yang berkhayal akan bisa bersamamu...
Huuu... uuu..
Iren menyanyikan secuil lagu halu.
"Dah lah gais, ini kapan ke kantinnya sih!" seru Dania.
"Ahahaha iyaa ayok bebeb Dania udah ngambek nih, atuutt" Jeje menertawakan Dania.
Jangan lupa vote dan komen 😉
Selamat membaca
Terimakasih ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold but Gold
Teen Fiction"Ngga capek apa, lo nungguin dia terus" protes Alya. "Ya gimana lagi Al, namanya juga sayang". Perkataan itu selalu berputar di pikiran Dania. Sampai kapan ia terus menunggu cowok berhati es yang mungkin saja akan pergi meninggalkannya. Bagaimana j...
