Langit tampak berawan. Dedaunan pohon tampak bergoyang tertiup angin sepoi - sepoi. Burung - burung pun berterbangan di atas udara. Sungguh cuaca yang sangat disukai oleh seluruh murid.
Upacara kali ini berbeda daripada biasanya. Setelah upacara akan ada perayaan hari ulang tahun sekolah yang diramaikan oleh beberapa penampilan ekstrakulikuler, seperti tari, teater, dan band. Semua murid pun duduk di tengah lapangan.
"Dan, liat tuh ada kak Zein" celetuk Jeje menunjukkan jarinya ke arah barisan kelas 12.
"Mana, mana?" tanya Dania.
Saat Dania menoleh ke arah jari yang ditunjuk Jeje, kak Zein pun juga menoleh sambil memicingkan matanya. Dania kaget dan mengalihkan pandangannya ke arah lain. Tetapi Jeje tetap tidak menurunkan jarinya.
"Je, lo ngga lihat apa? itu orang ngelihat kita bego" bisik Dania.
Lalu Jeje berpura - pura menunjuk ke arah lain sambil berbicara dengan Dania seolah bukan kak Zein saja yang mereka tunjuk.
Acara diakhiri dengan pemotongan tumpeng dan menyanyikan lagu anthem sekolah.
"Kantin kuyy" ajak Jeje.
Iren dan Alya kembali ke kelas duluan. Sementara Dania ikut dengan Jeje.
"Parah sih lo Je, nunjuk orang sampe orangnya noleh ish ish" kata Dania sambil menggelengkan kepalanya secara pelan. Tanpa ia sadari ternyata orang yang dibicarakan ada di sebelahnya. Ia pun menyapanya.
"Halo kak" sapa Dania dengan senyum manisnya.
"Heyy, sendiri aja?" tanya Zein.
"Sama temen" Dania menoleh ke kanan dan menaikkan alisnya. Zein hanya menganggukkan kepala lalu kembali ke kelasnya.
Zein Arion Atmaja
Salah satu anak mading yang terkenal dengan sifatnya yang humble ke semua orang. Banyak cewek yang terpesona melihat ketampanannya, termasuk Dania. Mereka berkenalan ketika Dania masuk ekskul mading. Sejak saat itu ia mulai suka dengannya.
_____
"Anak - anak, minggu ini, ibu akan memberi kalian tugas praktikum uji makanan. 11 IPA 4 satu kelas ada berapa anak ya?" tanya Bu Rika.
"36 buu" jawab anak kelas.
"Oke, ibu bagi jadi 6 kelompok ya.. Nanti pembagian kelompok sama bahan nya saya beritahu melalui japri WA ketua kelas ya nak" kata Bu Rika.
"Baik buu" jawab anak kelas.
"Permisi bu, mohon maaf saya izin ke toilet apa boleh bu?" tanya Jeje.
Setelah mendapat izin, ia pun pergi ke toilet. Namun, saat sampai di sana, bak air di setiap bilik kamar mandi ternyata tidak terisi air semua, ia heran kenapa bisa kosong semua. Jeje pun terpaksa untuk jalan lagi ke toilet gedung baru.
Gedung sekolah mereka dibagi menjadi dua, gedung lama untuk kelas 10 dan 11 sedangkan gedung baru untuk kelas 12.
Jeje berjalan melewati koridor kelas 12. Banyak murid yang berada di luar kelas, yang berarti kelas lain banyak yang jamkos, hanya kelasnya dan beberapa kelas lain saja yang diisi oleh guru mata pelajaran.
Jessie POV
"Jeje..."
"Jee..."
Terdengar samar ada yang memanggil namanya. Suaranya terdengar familiar, tetapi saat menoleh ke belakang, ia tidak melihat siapa - siapa.

KAMU SEDANG MEMBACA
Cold but Gold
Teen Fiction"Ngga capek apa, lo nungguin dia terus" protes Alya. "Ya gimana lagi Al, namanya juga sayang". Perkataan itu selalu berputar di pikiran Dania. Sampai kapan ia terus menunggu cowok berhati es yang mungkin saja akan pergi meninggalkannya. Bagaimana j...