Jungkook tersenyum tipis dan melangkah kan kaki nya keluar kantor miliknya
"Tuan"
"Hmm"
Seorang gadis tinggi yang merupakan Sekretarisnya kini menyodorkan sebuah Tablet yang sudah berisikan jadwal miliknya 1 bulan kedepan dengan sangat rapi
"Tk Seoul Geom? Apa mesti kesana?"Tanya Jungkook sedikit risih. Ia kurang menyukai anak kecil dan sekarang harus kesana karena perusahaannya merupakan Menyuntik Dana terbesar
"Harus Sajangnim, anda sudah berjanji akan datang sendiri kesana"
"Shit"umpat Jungkook kesal. Ia baru ingat saat itu ngasal saja menjawab pertanyaan sekretarisnya itu karena pada saat itu ia bahagia bisa menemukan Sahabatnya yang hilang.
"Baiklah Cepatan"
"Baik sajangnim"
Jungkook menghela nafas pelan, ia takut saja Jika Sahabatnya itu kembali menghilang dari nya. Niat hatinya hari ini akan kembali ke rumah sakit dan jika bisa sekalian saja menculik dan mengurung gadis nakal kesayangannya yang suka sekali kabur-kaburan darinya itu
"Semoga saja dia tidak kabur lagi"
...
Jeun Li celingak-celinguk menatap teman-teman sekelasnya yang berlari kesana-kemari dengan senang hati. Ia menunduk pelan, bukannya dia tidak suka bermain bersama mereka tapi ia belum terbiasa menggunakan bahasa korea bahkan tidak lancar. Banyak dari mereka yang menatapnya aneh dan hal itu sungguh risih di mata dan hatinya
"Jeun Li?"Tepukan pada bahu kecilnya membuat Gadis cantik itu terlonjak kaget. Ia menatap Park Ssaem yang kini menatapnya dengan bingung
"Ssaem"
"Jeun Li tidak main?"
"Tidak Ssaem, Eum Jeun Li Tahu Tidak bahasa korea. Jeun Li saja terus di tertawai oleh Teman-teman"Gumam nya membuat Park Ssaem tersenyum lembut. Ia mengusap kepala Jeun Li dengan sayang
"Kalau begitu Ssaem temani nee?"Ujar Park Ssaem tersenyum membuat Jeun Li mengangguk pelan. Ia ingin cepat pulang dan memeluk ibu nya saja. Lebih nyaman di dekapan ibunya, ia lebih merasa aman dan terlindungi
"Bisa cepat tidak Sekretaris Kwon? Aku ada hal pribadi. Kau bilang tadi langsung bertemu, kau tidak becus sekali sih"Bentakan serta amarah itu membuat Jeun Li menatap pada 2 objek disana
Dia sedikit kasihan pada wanita Yang dibentak lelaki tampan disana. Kepala mungilnya miring sedikit pertanda bahwa ia bingung, kaki kecilnya mulai turun dari kursi miliknya dan berjalan mendekat. Entah apa yang ada dipikiran gadis kecil ini hingga ia begitu berani mendekat
Padahal ia paling takut jika mendengar suara bentakan sekalipun hanya kecil
"Jeun Li"Panggil Park Ssaem bingung saat Jeun Li mendekati Petinggi Emosional disana. Park Ssaem saja takut mendekati Namja Tampan bermarga Jeon itu
"Paman kenapa Sekali galak? Jika Mommy tau pasti Paman di jauhi"Dumelan khas anak kecilnya membuat Jungkook yang sedang kesal dengan sekretarisnya yang tidak becus ini, langsung saja menoleh kebawah. Ia menatap Gadis kecil yang menatapnya polos dengan mata bulat yang berbinar cerah
"Kau siapa?"tanya Jungkook datar menatap anak kecil didepannya. Jeun li memiringkan kepalanya dan mengulurkan tangan kecilnya dihadapan Jungkook, Jungkook sampai bingung dibuatnya
"Kata Mommy jika ingin berkenalan harus menjulurkan tangannya paman. Paman tidak boleh menolak kan Jeun Li baik hati mau berkenalan dengan paman galak"Ujar Jeun Li polos dengan nada suara Khas Swiss miliknya. Bahasa english yang begitu lancar itu membuat Jungkook terperengah sendiri, walau ia tidak terlalu bodoh dalam bahasa english tapi tetap saja ia terkejut
KAMU SEDANG MEMBACA
You're mine, Sure!
ФанфикCinta terkadang Sulit untuk di ungkap kan apalagi dia adalah sahabat mu sendiri cinta itu Tumbuh ketika dia berkata "Kau adalah milikku dan akan selamanya menjadi milikku" namun tidak ada Makna tersirat di dalam kata itu selain kata "Sahabat dan pos...