Jeon Two

75 10 3
                                    

Jungkook membalikkan Tubuh Melmel agar menghadap padanya. Ia menangkup wajah sang sahabat dan mengecup bibir nya singkat

"Ayo sarapan. Jangan marah padaku Mel, Jungkook mu ini tidak bisa melihat Melmel nya diam"

"Aku harus masak dulu Jungkook"

"Tidak usah masak. Ayo kita pesan saja"

"Itu tidak baik"

"Sesekali dokter"ujar Jungkook menoel gemes hidung Melmel. Melmel hanya mengangguk pelan, ia membiarkan Jungkook merangkul tangannya

Berusaha menahan air matanya yang ingin jatuh kembali, mengingat semalam Jungkook membentaknya dan mengatainya Jalang.

Emang sudah biasa dia mendengar kata Jalang itu dari teman kampusnya. Tapi dia selalu bodo amat dan mencueki semua teman-temannya namun perkataan Jungkook menyakiti nya lagi. Jungkook adalah sahabatnya sekaligus Cinta nya

Siapa yang tidak sakit hati?

Manik Hazelnya menatap pada leher Jungkook yang banyak sekali bercak-bercak keunguan. Ia tidak bodoh untuk mengetahui hal itu. Ia tau sekarang alasan Jungkook tidak menjemputnya semalam

Jungkook berhenti berjalan saat suara isak tangis Melmel kembali terdengar di telinga nya. Ia menghadapkan Melmel kearahnya

"Mel, Gwenchana? Hei apa kau masih belum bisa melupakan perkataanku semalam?"

"Hiks Jungkook"

"Nee. Mianhe Mel. Semalam aku hanya emosi dan terpengaruh akan apa yang di bilang oleh Neuna. Jongmal mianhe Mel"

Melmel semakin menangis. Ia mendorong Jungkook agar menjauhnya dari nya namun Jungkook malah menariknya kedalam pelukkannya

"Mianhe Melmel mianhe"

Jujur saja Jungkook ikutan sakit melihat Sahabatnya itu sakit begini. Ia seharusnya menjadi penghapus air mata Melmel namun sekarang dia lah yang menjadi alasan Sahabatnya itu memangis. Itu adalah alasan ia tak suka Melmel dekat dengan laki-laki lain selain dirinya. Ia takut Melmel menjadi Jalang dan hancur di luar sana. Sahabatnya itu cantik dan manis, sudah banyak yang menyukainya namun Jungkook selalu menentang mereka karena ia tau betul lelaki di luar sana pasti akan memanfaatkan tubuh Sahabatnya

"Hiks Kook...kau hiks.. Kau menyakiti ku hiks ini sakit Jungkookie"Gumam Melmel lemas sendiri. Ia merosot kebawah, Jungkook tetap menahan tubuh Melmel dan ikut duduk di lantai

"Maafkan aku Mel, ku mohon maafkan aku"Gumam Jungkook ditelinga nya

Melmel mencengkram baju yang Jungkook pakai. Menumpukkan Kepalanya di dada Jungkook dan menangis kencang, Maniknya menangkap banyak Kissmark di leher Jungkook dan sela bahunya. Hatinya semakin sakit melihat orang yang ia cintai itu bermain dengan perempuan di luar sana. Walau sudah biasa melihat Jungkook pulang dengan banyak tanda, tapi tetap saja ia tidak terima jika Jungkook begini terus

Ia tidak suka sahabatnya itu Menjadi manusia brengsek dan bermain bersama banyak jalang diluar sana

Ia membenci itu

...

Ting tong

Ting tong

Ting tong

"Brengsek. Siapa lagi yang menekan bel secepat itu"Umpat Melody kesal luar biasa

Ia baru selasai mandi dan masih pakai pakaian mandi nya. Ia membuka kasar pintu apartement nya dan menatap sengit orang didepannya

"Ngapain kau kesini Hoseok"

"Kau bawel sekali sih. Biarkan aku masuk"

"Yakkk.... Kau ini tidak sopan sekali. Ini masih pagi Loh, kau tak malu masuk ke apartement seorang Yeoja"

"Kau adik sepupuku bukan Teman bercintaku Melody"

"Yakk brengsek ini"umpat Melody kesal dan menatap malas pada Hoseok yang duduk Di Sofa

"Tidak ada Kopi? Atau cemilan begitu"

"Shit"

Umpatan Melody membuat Hoseok terkekeh, menjahili sepupunya itu asik juga ternyata. Melody datang dengan Kopi panas dan meletakkannya didepan Hoseok

"Ada apa?"

"Apa kau mengenal baik Dr.Melmel, Melody-ah"

"Um.... Dia sahabatku, kenapa kau bertanya tentang nya?"

"Ada hubungan apa dia dengan Jeon Jungkook"Ujar Hoseok serius. Melody menatap Sepupu nya itu bingung. Tak biasanya Seorang Jung Hoseok memperhatikan seseorang dan kini sahabatnya jadi bahan perhatian sang sepupu

"Hanya sahabat. Yang kutahu begitu, kenapa? Apa kau menyukai Melmel, Jung Hoseok?"ujar Melody mencondongkan tubuhnya kearah Hoseok dengan tatapan jahil

"Tidak. Aku hanya heran saja kenapa Melmel sangat menuruti nya. Jungkook pria yang kasar"

Melody kembali duduk seperti biasa, ia menatap Hoseok dengan serius

"Dia Sangat Agresif pada Melmel tapi tidak mencintainya Hoseok, aku pun bingung ada apa sebenarnya isi otak dari Jeon Jungkook itu. Dia terlalu menyakiti Melmel yang menyukainya"

Hoseok menatap pada Melody saat Melody bilang bahwa Melmel menyukai Jungkook. Hatinya menjerit mendengar kabar ini. Namun disisi lain dia mengeram marah pada Jungkook yang menurutnya begitu kasar pada orang yang ia sukai itu

"Hoseok bisa kau bantu aku, maksudku bantu Melmel"ujar Melody menatap Hoseok dengan ragu

"Bantu apa?"

....

"Kau liburkan hari ini Mel"Ujar Jungkook menatap Melmel yang wajahnya ada di atasnya

Jungkook sedang tiduran di sofa dengan Paha sang sahabat sebagai bantalnya sedangkan Melmel sendiri sibuk menonton drama pagi ini walau sebenarnya hanya mata nya saja yang menatap Tv

Setelah menumpahkan semua kesakitannya pada Jungkook, kedua nya langsung diam dan memulai sarapan lalu setelahnya mendiami diri masing-masing seperti saat ini. Melmel yang sibuk Nonton dan Jungkook yang sibuk berpikir tanpa tujuan

"Hmm"

"Ayo jalan-jalan. Ku lihat isi kulkas habis kan"

Melmel menatap Jungkook yang bermain dengan tangannya. Tangan satunya lagi mengusap surai hitam Jungkook dengan pelan

"Kajja"

Jungkook bangkit dari tidurannya dan mengecup pipi Melmel sekilas

"Aku bersiap dulu"

Melmel tertunduk setelah Jungkook menghilang di balik pintu kamar. Ia memejamkan matanya menahan denyutan yang menyubit kuat ulu hatinya

Bagaimana jika nanti dia meninggalkan Jungkook? Bagaimana kehidupan kedepannya tanpa Jungkook disisinya?

"Biarkan Aku menikmati kebersamaan itu"

"Kau tak bersiap Mel"

"Aku begini saja Kook"

"Baiklah. Pakai Jaket ini, di luar Kena angin"

Melmel mengangguk dan memakai sweater Pink Miliknya yang Jungkook bawakan. Ia tersenyum manis saat Jungkook mengusap Kepalanya

"Kau manis sekali Sobat"

"Eum"

"Melmel nya Jungkook"

Melmel mengangguk saja. Kini keduanya pergi menggunakan motor besar milik Jungkook

.
.
.

Seorang gadis menatap foto Masa SMA yang ia bawa sebelum ia pindah ke jepang. Ia tersenyum sekilas ketika mengingat moment romantis dirinya dengan sang pujaan hati. Ia menatap keluar jendela Mobilnya dengan bosan

Namun manik hitamnya menatap sosok seorang Namja dan yeoja yang berjalan memasuki daerah Perbelanjaan

"Pak berhenti disini"

"Baik Nona"

Yeoja itu segera berjalan cepat kearah Namja dan Yeoja yang saling merangkul itu

"JEON JUNGKOOK"





















🤗🤗🤗

You're mine, Sure!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang