Bencana yang menimbulkan asmara

329 22 16
                                    

"Geessss......tugas bikin arsitek bangunan kapan dikumpulin???????????????"

"Kagak tau gua,tanya aja noh Ama si Diaz.Dia kan ketua-nya".

"Jangan tanya saya....tanya sensei aja kalau berani".

"Kagak mau ah,entar digetok pake cetak biru bangunan sekolah lagi Ama beliau.Kemaren aja masih kerasa sakitnya". ucap Matsuyama sambil mengingat kejadian yang kemarin.

Diaz dan Tsubasa hanya bisa -_- sedangkan yang lain cuma menghela nafas mereka dalam-dalam lalu menghembuskannya keluar secara perlahan-lahan,mencoba meredakan amarah.Lalu seisi kelas tiba-tiba berubah menjadi sangat dingin kala Roberto-sensei datang dengan setumpuk kertas ulangan yang ternyata semua memiliki nilai F dan yang paling bagus adalah D, diperoleh oleh Jun Misugi.

Seketika pun semuanya langsung otw kembali memahami materi yang digunakan ulangan sebelumnya bersama Roberto-sensei dengan tongkat kesayangannya.Setiap ada siswa/siswi yang ketahuan asyik meng gibah akan langsung di tebas oleh dirinya(skill-nya kayak ultimate milik Benedetta).

"S-Sensei....-/A-no....emmm....k-kenapa kita memakai materi yang akan diajarkan di kelas akhir n-nanti?" tanya Tsubasa agak ketakutan.

"Persiapan". jawab Roberto dingin+singkat+datar dan membuat Tsubasa langsung kicep seketika.

'Kerasukan apa dah sensei_-.' batin Hyuga yang kini hanya berani membaca bukunya sambil menyumpah serapahi Roberto-sensei karena kezal pada beliau meskipun ia juga takut padanya.

Lalu setelah 3 jam berlalu akhirnya bel pulang sekolah berbunyi dengan nyaring dan membuat suasana kelas A-1 langsung mencair setelah membeku selama 3 jam lalu.Akan tetapi Roberto tak bergeming sama sekali hingga sang Ketua Kelas,Juan Diaz memberanikan dirinya untuk memberitahu sang sensei namun sebuah deathglare-an maut lah yang ia dapatkan.

Roberto kemudian mengambil spidol di mejanya dan menuliskan sebuah kalimat di papan tulis putih yang membuat seluruh siswa-siswi kelas A-1 mendadak jantungan seketika bahkan ada juga yang langsung terjungkal dari bangku mereka karena tidak kuat menahan tekanan pikiran mereka saat itu.

"Permisi Roberto-sensei,bel pulang sekolah sudah berbunyi tapi kenapa anak-anak kelas A-1 belum dipulangkan?" tanya Mikami,salah satu guru kelas 3 yang mengajar Akutansi(padahal mapel itu buat kuliah/.

"Ah Mikami-sensei,aku sengaja agar mereka segera langsung mengerjakan tugas dan secara langsung ku pantau^^.Tenang saja,aku sudah meminta izin pada ortu mereka semua dan syukurnya ortu mereka semua setuju^^". ucap Roberto santai.

Setelah 2 jam penuh dengan kehampaan yang tiada batas.

"Hiks.... betapa teganya ortu kita semua, hiks...."keluh Sanae yang kemudian disaut dengan tangisan memekakkan telinga dari Ishizaki.

"Bukan ortu kita yg tega,si senseinya aja pake pelet yang canggih and menghipnotis ortu kita".bantah Soda.

"Pelet?Wait,kenapa kau bisa menyimpulkan seperti itu,Soda?" tanya Masao penasaran.

"Lihat aja di pojokkan pintu kelas,ada botol yang mencurigakan sejak beberapa hari yang lalu".jawab Soda.

Lalu Kazuo dan Masao menuju ke pintu kelas dan setelah meneliti ke sudut-sudutnya ternyata memang ada sebuah botol mencurigakan dengan bau yang amat menusuk di indra penciuman.Lantas karena tidak tahan baunya lagi, Matsuyama,Jito,Soda,dan si kembar Tachibana membakar botol itu langsung di depan kelas ,akan tetapi hal aneh mulai terjadi.

Yayoi,Yoshiko,dan Sanae memekik ketakutan karena mereka sempat melihat sosok tak kasat mata yang muncul di depan mereka secara spontan.Misugi dan Tsubasa mencoba menenangkan ketiga wanita itu namun mereka tiba-tiba sebuah benda yang terlempar dan tepat mengenai mereka membuat Tsubasa dan Misugi terjungkal ke belakang.

IHS(International High School) versi Captain Tsubasa:)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang