Genzo Wakabayashi menatap datar ke arah Tsubasa yang raut mukanya mulai memucat karena efek kerja lembur dalam sepekan kemarin,dirinya tidak tidur ataupun makan dengan teratur sama sekali.Entah apa yang dipikirkan oleh Roberto Hongo dalam memberikan tugas untuk anak kelas satu yang masih sangat baru.
Sesekali menyeruput jus kotak orange, Wakabayashi membelai rambut Tsubasa dan mencoba memberikannya semangat untuk tetap hidup,eh maksudnya memberikannya semangat untuk tidak menyerah dalam kehidupannya.Sedangkan sang empu hanya ber 'huh' dan kembali menaruh kepalanya di meja kantin dengan sedikit suara isakan kecil.
"Jangan cengeng,kau belum merasakan apa yang aku rasakan selama 2-3 tahun ini...." bantah Wakabayashi kala melihat Tsubasa yang sdh benar-benar putus asa.
"Itu kan kisah senpai,bukan kisahku....hufffttt....oh ya....eum Wakabayashi-senpai, kudengar Kluivoort-senpai memulai hubungan dengan Jun Misugi?Teman sekelasku?Apa itu benar?" tanya Tsubasa penasaran.
"Iya". saut Wakabayashi singkat,padat,dan jelas sambil berdiri lalu pergi meninggalkan ruangan kantin yang sepi.
Tsubasa membatin kalau senpai satunya itu sedang kurang jamuan atau apapun lah itu hingga bisa seperti itu.Ingin sekali Tsubasa cosplay jadi siswa ngesot di sekolahan ini,merasakan seluruh tubuhnya pegal-pegal juga kepala terasa kembali sakit.Kenapa hanya dirinya yang merasa merana?Hanya karena Tsubasa sedikit bisa mengerjakan proyek infrastruktur yang diberikan oleh Roberto-sensei seminggu yang lalu,semua teman-teman kelasnya memilih angkat tangan serta angkat kaki dari tugas ini.....
Andaikan saja Tsubasa bisa menangis,maka mungkin membutuhkan tampungan air sebesar 5 liter untuk menampung air mata kelelahannya atas penderitaan tugas yang diberikan oleh GURU yang ia sayangi namun juga GURU yang ingin dia jadikan tumbal dalam kegiatan ngevet tengah malam jam 12 nanti.
"Tsubasa?Kau masih disini?Kantin sudah mulai tutup Lo....dan ini sdh waktunya istirahat siang hari,segeralah kembali ke asrama-mu oke?" saran Hernandez yang kebetulan lewat.
"Ogah,ku males ketemu para syaitan-syaitan asrama itu..." jawab Tsubasa kesal sambil menggembungkan kedua pipinya.
".......,aku paham kau pasti kelelahan karena proyek infrastruktur dari Roberto-sensei,dan kau kesal karena teman-temanmu tidak ada yang mau mempedulikanmu.....Tsubasa,senpai juga salah satu korbannya di kelas senpai du-/"
"Ahhhhh, Hernandez-senpai dan Wakabayashi-senpai sama saja ya,selalu membanding-bandingkan masa lalu kalian dengan adik kelas... Menyebalkan...! Permisi".
Kriettt....trap...trap..trap...
Hernandez mengehal nafasnya dalam-dalam melihat kepergian Tsubasa yang dianggap kurang sopan bagi dirinya namun ia hanya diam karena sebentar lagi Tsubasa akan mendapatkan hukuman yang pantas oleh orang itu.
Dan benar saja,sesosok pria bertubuh tegap dengan tatapan tajamnya berdiri di ambang pintu, mengintimidasi sang calon kekasihnya.Seolah mengisyaratkan bahwa mangsa di depannya melakukan kesalahan yang fatal.
"K-kenapa senpai bisa masuk ke kamar asrama-/Ugh,kau pasti punya kunci cadangan kamarku bukan? Benar-benar penguntit...." ucap Tsubasa dengan nada pedas namun tak membuat Karl Heinz Schneider bergeming sedikitpun.
"Tsubasa Ozora,katakan kenapa kau mulai berani melanggar semua aturan yang sdh aku pertahankan di sekolahan ini?" tanya Schneider setenang mungkin.
"Oh?Aku tidak melanggar nya,aku melakukan semua yang dianggap melanggar di luar jam sekolah.....,yeah begitulah".
"Bahkan dengan kau mulai berani meninggalkanku dan memilih yang lain".
SPLASH!!!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
IHS(International High School) versi Captain Tsubasa:)
FantasyDahlah, Author males bikin deskripsi ceritanya,pokoknya intinya itu para seme berusaha untuk meraih hari sang Uke tercinta:)