Berlari menjauhi takdir

146 10 0
                                    

"Oit,tenang oke?Kalem?Kalem....jangan menga-/KABUR!!!!"

"KAU INI NIAT BANTU AKU GK SIH?!!!!!!!"

"LU TAU SEREM GK?!KU TIDAK MENYANGKA AKAN SEBERBAHAYA INI!!!!UWAHHH!!!! AMPUNI SAYA!!!! B-BAGAIMANA KALAU KITA MELALUKAN PERTARUHAN SAJA?!!!"

"BENAR-BENAR KAU YA!!!!TIDAK BISA DIANDALKAN!!!!!!!!!!!"









Matsuyama terdiam seketika setelah mendengar penjelasan dari Tsubasa kalau dia saat ini sedang benar-benar dalam bahaya. Misaki yang kondisi sedang demam,mendengar hal ini, langsung saja dirinya dilarikan ke ICU karena tiba-tiba tekanan darahnya menjadi sangat rendah.

Hyuga menatap datar ke arah Tsubasa sambil membuka bungkus permennya lalu dengan sekali lahap permen itu masuk ke dalam tenggorokannya,namun nasib buruk menimpanya kala ia hampir saja mati tersedak oleh permen itu karena Tsubasa dengan iseng membuat Hyuga kaget bahkan sampai terjungkal dari kursinya.(Udh keselek,jatuh dari kursi lagi).



"Hahhhhh,lalu?Bagaimana?Kau menang dalam pertaruhan itu bukan?" tanya Misugi menghela napasnya sambil merapikan bukunya yang berserakan di meja kelas.

"Hum,untungnya menang sih,....hehehehe.....dan dengan ini aku bisa be-/"

Tok...Tok...Tok...

"Permisi,atas nama Tsubasa Ozora,kau dipanggil oleh Seito Kaicho sekarang juga".

"Ah, Hernandez-senpai,maaf tetapi Roberto-sensei memberikan amanat padaku untuk tidak membiarkan Tsubasa berkeliaran lagi saat jam istirahat pasca kejadian kemarin". potong Diaz.

"Aneh sekali,padahal itu cuma kejadian kecil". ucap Hernandez yang membuat seisi kelas menatap tajam ke arah dirinya.

'KECIL MATAMU!!!MASALAH ITU BAHKAN MENYOROT PEMERINTAH GUBLUK!!!' -batin seisi kelas.





Suasana kelas yang tadinya cukup ruyam mendadak berubah menjadi sepi+sunyi+tegang karena sang Seito Kaicho datang dengan kemeja khas-nya.Pertanda kalau dirinya sedang tidak dalam kondisi yang biasanya.


"Pssssttttt,Tsubasa,kau harus pergi dari sini....!Kita akan menyusul MU nanti.Lewat saja belakang lemari yang sudah aku buka beberapa menit yang lalu,cepatlah!" bisik Hyuga pada Tsubasa.



Tsubasa pun mengangguk lalu dengan secepat dan sebisanya,ia berusaha membuat sang predatornya tidak menyadari kehadirannya.Entah keberuntungan apa yang sedang memihak pada Tsubasa,kini dirinya berhasil menyelamatkan diri untuk saat ini.

Melihat ke arah luar jendela,niat Tsubasa yang hendak akan terjun diurungkannya setelah mengingat jarak antara kelas barunya dengan lapangan itu ada sekitar 10-15 meter.Dulunya sih kelasnya ada di lantai dasar,tetapi semua itu berubah semenjak perkemahan yang dilakukan di sebuah gunung tanpa nama dan tanpa arah jalan pulang.

Katanya sih,K-A-T-A-N-Y-A,kalau para adek-adek kelas ditaruh di lantai dasar, mereka akan mudah terserang oleh makhluk tak kasat mata.Tetapi......KENAPA MALAH KEBALIKANNYA?!Hahhhhhh,kenapa juga dulu dengan tampang polosnya rata-rata adek-adek kelas itu mempercayai hal itu,begitu juga dengan Tsubasa. :v.


"Jangan bilang,ini hanya trik iseng dari si Schneider.Hahhhh,haduh,perutku lagi demo,sedangkan aku harus bersembunyi dari iblis berwajah pangeran itu......hiks....,sudahlah,lupakan saja". guman Tsubasa pasrah sambil menjatuhkan dirinya di ubin lorong kelas yang penuh dengan debu berserakan.


'Ck,kenapa juga Big Brother melepaskan dia ,kan aku dan ke-4 sahabatku yang kena imbasnya'.batin Tsubasa sambil memikirkan tentang 'alasan' kenapa dirinya harus mengulang masa sekolahnya.



"Ozora-chan,pakai syal ini ya?Cuaca di luar sedang dingin bukan?"

"Uwaaa, Arigatou gozaimasu,Oba-chan,ne,Schneider-kun,Marie-chan,ayo kita pergi bermain".


'Ughhh,lagi-lagi ingatan itu..... Tunggu dulu?!Alasan kenapa Schneider bisa seseram itu apakah karena keluarganya....yang...bermasalah...?Hei tetapi tidak dengan melampiaskannya pada orang lain bukan?Astaga, aku benar-benar tidak bisa habis pikir,rambutku serasa akan rontok hanya karena memikirkannya'. batin Tsubasa sambil sedikit menjambak rambutnya.



Me:
"Diaz,apakah Schneider-kun-/maksudku Seito Kaicho sudah
pergi dari kelas kita?"

Diaz:
"Iya,dia kini pergi ke wilayah
sekolah menengah,ku rasa
dirinya sedang menjemput
adiknya".

Me:
"Begitu ya?Terima kasih,dan
maaf kalau harus membuatmu
berbohong akan hal tadi...."

Diaz:
"Hei,jangan begitu,aku juga
pernah merasakan posisimu
saat ini.Kau bimbang bukan?
Tsubasa,aku punya saran untukmu.Cukup simple
tapi saat berpengaruh.
Jangan lari darinya".

Me:
"Jangan....lari... darinya?"

Diaz:
"Ah,lain kali saja akan aku
jelaskan.Roberto-sensei
sudah datang.Sampai
jumpa".





Tsubasa termenung sejenak,ingatan masa lalunya yang sudah ia buang dan pendam kini mulai berputar di pikirannya dan terekam sangat jelas di otaknya.Menahan tangisannya,Tsubasa berusaha untuk tegar dan ia dengan hatinya yang rapuh namun tersisa api semangat yang berkobar berjalan menuju ke arah wilayah sekolah menengah,tepat di sebelah utara dari wilayah sekolah ke atas.


Sesampainya di gerbang,dirinya tidak menemukan Schneider ataupun sosok yang ia kenali disitu,sekelibat dirinya melihat Marie yang terdiam di ayunan,sendirian,dengan seragam sekolahnya yang bersimbah lumpur.Terkejut akan hal itu,Tsubasa menghampiri Marie dan memeluknya sambil berusaha menenangkan adik dari Karl Heinz Schneider.


"Kita pulang oke?" rayu Tsubasa namun mendapatkan penolakan halus dari sang lawan bicaranya.

"Mereka kejam.Aku tidak ingin kembali ke 'neraka' itu." bantah Marie sambil memeluk erat Tsubasa.


"Hahhh,bukan ke tempat itu,melainkan ke asrama Nii-chan,tenang saja,ada si Mamat itu kok". saut Tsubasa sambil menggendong Marie pergi tanpa sepengetahuan siapapun.


Marie hanya terdiam sambil menatap ke arah Tsubasa dengan tatapan kosong lalu kemudian dirinya menangis terisak di pelukan Tsubasa.Sang pemuda Ozora itu hanya bisa terdiam sambil menyumpah serapahi Presiden-nya saat ini,Miss. Alexandra.
Wanita yang telah membuat keluarga Schneider hancur berantakan.


Mendengar namanya di koran ataupun tv membuat Tsubasa muak dan ingin sekali dia melubangi kepala si jablay itu dengan ribuan,tidak,ratusan juta peluru timah.


==≠==============


"TIDAK!!!!KAU TAU KAN LARANGAN MEMBAWA ANAK KECIL KE ASRAMA!!!" bentak Hyuga sambil menunjuk ke arah Marie yang bersembunyi di belakang tubuh Matsuyama.



'Kami-sama,apa aku sedang menyiapkan ritual acara sebelum pemakamanku saat ini?' batin Tsubasa lesu karena sejak 30 menit lalu Hyuga tidak berhenti mengoceh yang membuat indra pendengarannya menjadi terganggu bahkan mengeluarkan dengungan aneh.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 22, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

IHS(International High School) versi Captain Tsubasa:)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang