Lalu mereka bertiga pun mengikuti dokter Alex ke ruangannya. Begitu sampai di ruangannya, dokter Alex membukakan pintu dan mempersilakan mereka bertiga masuk ke ruangannya."Silakan masuk ibu-ibu. Tak lama lagi, saya akan menjelaskan keadaan Ibu Sarinem." kata Dokter Alex yang berwibawa."Baik, terimakasih, dok." kata Bu Eko sambil membetulkan kursi yang didudukinya.Tak lama kemudian, dokter Alex berjalan menuju meja kerjanya dan menjelaskan perkembangan kesehatan Ibu Sarinem."Begini bu ..." kata Dokter Alex membuka percakapannya."Berdasarkan hasil analisa kami, Ibu Sarinem menderita komplikasi, Bu. Untung saja, langsung segera dibawa ke sini, Bu. Saran saya, Ibu Sarinem dirawat dulu selama beberapa hari ke depan sambil melihat perkembangan beliau di sini." sambung Dokter Alex menjelaskannya."Baik, dokter. Lakukan yang terbaik untuk Ibu kami." kata Bu Eko dan Bu Darmi bersamaan."Baik, Bu. Kalau begitu saya lanjutkan tugas saya dan anda bisa menemui Ibu di bangsal Teratai." kata Dokter Alex."Terimakasih dokter, kalau begitu kami permisi." kata Bu Darmin yang kemudian meninggalkan dokter tampan di ruangannya.Begitu sampai bangsal, mereka dikejutkan dengan suara merdu. Tak disangka-sangka, ternyata suara merdu berasal dari lantunan ayat suci Al-Quran yang dibacakan Izdan untuk nenek Sarinem."Shadaqallaahul 'adzim." Izdan mengakhiri bacaannya."Subhanallah, merdu sekali suaramu, Nak. Kalau boleh tahu, kamu belajar di mana, Nak?" tanya Bu Eko penasaran."Sebelum saya bertemu dengan Pak Kyai Hasan, apak sama emak yang ngajarin, Bu." terang Izdan sambil tersenyum."Oh, gitu to Izdan? Lho, kok Ibu sih? Kamu manggilnya Bulik aja. Aku kan adiknya Ibu kamu" kata Bu Eko yang berjalan sambil merangkul bahu Izdan."He ... he ... inggih, Bu eh Bulik maksud saya." ucap Izdan yang canggung sambil menggaruk-garukkan kepala.
YOU ARE READING
Izdan Anak Jalanan
SpiritualSeorang anak yang ditinggal pergi keluarganya lantaran ombak besar tsunami yang menghantam rumah dan seluruh keluarganya.