Bagian 2

19 0 0
                                    

Datang lagi nih kisah Izdan yang sempat tertunda.

Mau tahu kisah selanjutnya?

Yuk kita simak kisahnya berikut. Selamat membaca. Semoga tak bosan ya?

Tak lama kemudian Sang Ibu berdiri dan menggelitiki badan keduanya dan mencubit pinggang sang suami dengan gemasnya sembari berkata, “Hiih...kalian ini ya?” “Awas ya.”

Sang suami pun hanya bisa tersenyum pada istrinya. Kemudian, sang istri langsung mengambil cangkirnya dan berjalan menuju dapur.

Lalu sang suami berpesan kepada Izdan agar mempersiapkan diri untuk berangkat ke sekolah barunya,"Nak, segera ya kamu bersihkan diri dan pakai seragam sekolah yang sudah di siapkan Mbok Jum."

"Baik Ayah." jawab Izdan.

Tak lama kemudian, Izdan pun bergegas mepersiapkan diri untuk belajar di sekolah barunya.

Kemudian sang suami berjalan ke dapur dan menemui istrinya,”Sayang, maaf ya tadi aku tak jujur padamu. Aku tadi hanya membahas soal sekolah Izdan yang sempat tehenti itu lho.”

“Iya, tak apa-apa mas. Aku sudah dengar semuanya dari dapur kok.”

“Kalau tahu, kenapa wajahmu tadi cemberut dik?”

Sang istri hanya terseyum centil lalu pergi meninggalkan suaminya untuk melanjutkan pekerjaan rumahnya.

Sang suami pun tersenyum-senyum sendri dan bergumam,”Memang ya istriku itu selalu membuatku gemas.”

Kemudian, mereka semua mempersiapkan diri untuk menuju sekolah baru Izdan

Setelah semuanya menyelesaikan tugasnya masing-masing, mereka bergegas ke mobil dan mengantarkan Izdan menuju ke sekolah barunya.

Di tengah perjalanan, Pak Darmin berpesan, "Nak, hari ini kita ke sekolah barumu ya? Di sana belajar yang rajin ya? Kalau ada yang nakal, jangan sungkan-sungkan lapor ke bapak atau bu guru ya. Karena ayah ga mau, jagoan ayah meneteskan air mata sedikit pun. Kalau perlu setelah pulang sekolah, cerita ya ada kejadian apa saja di sekolah."

"Baik Ayah." jawab Izdan tersenyum dan memberi hormat dua jari.

Sesampainya di sekolah, Izdan & ayahnya berjalan menuju kantor.

Tok ... tok ... tok (suara pintu diketuk)

"Permisi, apa benar ini SD Suka Jaya Maju?" tanya Pak Darmin.

"Benar Pak. Kebetulan saya kepala sekolah di sini. Perkenalkan, Saya Joko Prihatono." jawabnya dengan ramah dan tersenyum.

"Oh ya, silahkan masuk. Ada keperluan apa ya Pak? Sepagi ini sudah meyempatkan singgah di gubuk kami?" sambungnya.

"Begini pak, saya ingin mendaftarkan putra saya di sekolah ini." jawab Pak Darmin.

"Oh ya, kalau begitu tunggu sebentar pak. Saya ambilkan formulirnya dulu." kata Pak Joko

Tak lama kemudian, dengan sigap beliau pun mengeluarkan & menyerahkan selembar formulir dan bekata,"Monggo dipun serat." sambil menyerahkan formulirnya

Setelah mengisi, Izdan menyerahkannya ke Pak Joko. Beliau mengecek & mengarsipkannya.

Tak lama kemudian, mereka pergi ke suatu ruangan, tempat Izdan belajar (ruang kelas 2).

Sebelum ke ruang kelas Pak Darmin berpesan kepada Pak Joko,"Kula titip lare nggih Pak."

"Oh nggih Pak, kula remen sanget sampun waget nyekolahaken putra bapak wonten sekolah menika. Maturnuwun sanget. Sugeng tindak pak." jawab Pak Joko dengan tersenyum ramah.

Izdan Anak JalananWhere stories live. Discover now