Muhasabah (Kebanggaan Terselubung)
"Beberapa orang memiliki kemampuan untuk berpuasa Senin dan Kamis, sepanjang tahun...
Tapi yang lain mungkin tidak bisa, namun mereka memiliki kemampuan bangun di tengah malam untuk Sholat Tahajjud setiap malam, tetapi yang lain tidak dapat bangun meskipun sudah berusaha...Yang lain tidak bisa melakukan kedua hal di atas, tetapi di mana pun mereka berjalan, mereka bersedekah dengan murah hati kepada para pengemis...
Beberapa orang tidak memiliki kekuatan untuk melakukan ibadah tambahan, tetapi mampu menjaga hati yang bersih dan wajah yang tersenyum terhadap orang-orang sepanjang waktu...
Yang lain lagi tidak melakukan apa-apa selain hanya membuat anak-anak tertawa ketika bertemu dengan mereka...
Intinya "jangan pernah berpikir bahwa mereka yang tidak melakukan seperti apa yang kita lakukan lebih rendah daripada kita, atau tidak memiliki apa pun yang bisa dipersembahkan bagi orang lain.
Jangan pernah berpikir bahwa tindakan kita untuk beribadah lebih baik daripada tindakan orang lain.
Jangan biarkan keshalehan kita menumbuhkan kebanggaan terselubung dalam diri kita.
Jangan biarkan keshalehan kita meng-isolasi diri kita dari keluarga dan teman.
Jangan biarkan itu membuat kita merasa lebih suci dari orang lain.
Keturunan kekayaan, kemampuan ilmiah, warna kulit kita, kekuatan di medan perang bukan kriteria untuk keshalehan kita..."
🖊Alhabib Ali Abdurrahman AlHabsyi
KAMU SEDANG MEMBACA
Bank Ilmu Islam √
Духовныеمحبه الحبيب عمر بن حفيظ Untuk mengikat ilmu. Awal dari sebuah ilmu adalah niat, kemudian mendengar, memahami, mengamalkan, menjaga, dan menyebarluaskan. بَلِّغُوا عَنِّي وَلَوْ آيَةً "Sampaikanlah dariku, meskipun satu ayat." (HR. Bukhari no. 3461)...