Membaca Shalawat Tapi kok, Riya?

52 11 0
                                    

اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Ustadzah Halimah Al-Aydrus berkata:
"Selawatmu kepada Nabi Muhammad ‎ﷺ membuatmu tidak perlu payah-payah memohon hajatmu kepada Allah. Kerana disaat kamu memperbanyakan shalawat, Nabi sendirilah yang akan memohonkan kepada Allah‎ سبحانه وتعالی. Apa-apa hajatmu sehingga dengan berkat doa Nabimu, maka akan diperkenankan segala hajat-hajatmu kepada Allah ‎سبحانه وتعالی."

Tapi bagaimana jika membaca shalawatnya diiringi dengan penyakit hati Riya?

Pahami ini, bentuk ibadah yang pasti diterima.

Seorang murid pernah bertanya kepada Syaikh Ali Jum’ah, Mufti Mesir: “Wahai Syaikh, dalam buku anda tertulis bahwa membaca shalawat adalah satu-satunya ibadah yang pasti diterima oleh Allah. Apakah benar demikian?  Mohon penjelasannya.”

Syaikh Ali Jum’ah menjawab: “Ya benar, saya menulis demikian. Bershalawat kepada Baginda Nabi saw adalah amalan yang pasti diterima oleh ALLAH. Jika kamu bersedekah, dan kamu ingin dipuji, maka sedekahmu sia-sia. Begitu pula jika kamu shalat karena ingin diperhatikan manusia,
shalatmu tanpa pahala. Tapi jika kamu bershalawat, walaupun kamu riya kamu tetap akan mendapatkan pahala, karena shalawat berhubungan dengan Nabi ALLAH yang agung, yaitu Baginda Nabi Muhammad saw."

[Alhabib Ali Abdurrahman AlHabsyi]

Bank Ilmu Islam √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang