Esok harinya di sekolah...
"Huwaaaaa, akhirnya selesai juga pelajaran fisika nyaaa"
Gue merenggangkan tangan dan kaki gue. Tadi mendadak pak Teya, guru fisika mengumumkan hari ini kita ulangan fisika. Alhasil gue, yang belum belajar sama sekali langsung cengo. Kalo Jaemin mah santuy, dia belajar apa engga pasti dapet nilai sempurna.
"Hh, gue tau pasti nanti Lo bakalan dapet nilai bagus Val"- Meita
Gue mencibir, nilai bagus. Ha? Cih.
No way. Temen sekelas gue pasti mikirnya gue, Arka, Arya dan Arsa paling pinter di kelas.Ya, gue sama 3 Bagong itu emang sekelas, bahkan yang lain udah bosen sama kepinteran kita. Karna kita berempat itu selalu masuk 5 besar. Selalu, ranking 1 itu selalu Arka, kedua itu gue, yang ketiga sama empat kadang Arka kadang Arsa. Begitu terus urutannya.
"Kantin kuy Val!" Ajak Meita pada gue yang lagi merapikan buku buku.
"Gue mau ke toilet dulu deh, Lo sama Siti duluan aja"
Meita mengacungkan ibu jari nya lalu menghampiri Siti. Gue berjalan ke luar kelas, mau ke toilet.
.
..
...
Selesai ke toilet, gue jalan menuju kantin.
"Val, sini!"
Gue menoleh lalu berlari menghampiri Meita yang sedang menyeruput es teh manis yang pesen. Valerie duduk di kursi yang ada di hadapan Meita.
"Val, jagoan lu pada kemana"
Meita menyodorkan es teh manis miliknya ke gue, gue dengan senang hati menerima es teh tersebut. Terus meneguk es teh tersebut.
"Jagoan? Oh Abang-abang gue? Biasalah, paling mereka lagi nongkrong di kelas "
Meita mengangguk mengerti dan mengedarkan pandangannya ke seluruh kantin, mencari keberadaan Siti. Meita berteriak memanggil Siti yang sedang teriak teriak berebutan memesan makanan.
"SITII, WOI SIT"
"SABAR, GUE MAU MESEN MAKAN DOLO!"
Meita mendecih, ia lalu menatap Valerie yang sedang memakan es batu.
"Bwehh, es batu nya gak enak! Kayak air keran"
"Mana coba, siniin"
Meita menyambar gelas es teh manis, lalu ia memasukan satu es batu ke dalam mulut nya. Sedetik kemudian Meita memuntahkan es batu dari mulutnya ke dalam gelas es teh manis.
"Huekk, iya. Air keran ini mah"
Meita menjauhkan gelas nya. Siti datang membawa batagor dan es Milo favoritnya.
"Capek banget gue, serasa mau mati aja"
Siti menghela nafas berat, Meita dan gue kompak menatap Siti heran. Siti menatap gue dan Meita bergantian.
"Pijitin gue Napa, ISH"
Siti memijat pelipisnya, gue dan Meita langsung cengengesan lalu duduk mendekat Siti. Memijat pundak dan lengan Siti yang mengoceh tanpa henti.
"Apa sih!, Jawabannya itu A Aryaa"
Arka, Arsa dan Arya berjalan memasuki kantin. Kedatangan trio itu membuat seluruh pandangan tertuju pada mereka. Arya dan Arka berdebat tentang jawaban ulangan Fisika. Sementara Arsa sibuk menggoda cewek cewek yang ada di kantin.
"Coba tanya Valerie"
Arya dan Arka berjalan menghampiri gue dan duduk di hadapan gue.
"Val, Lo tadi ulangan fisika nomor 4 jawabnya apa. A kan!"- Arka
"Lah bukannya C? Lo jawabnya apa ka?"
"Gue mah D!"- Arya
"Lah kok D?!"
Arka dan Gue kompak bertanya pada Arya, yang dengan santai nya menaikan kedua pundaknya.
"Lo Sa, apa?"
"B"
Kita berempat terus berdebat tentang jawaban ulangan fisika tadi.
Siti mendekat ke arah Meita dan berbisik."Mei, Lo tadi nomer 4 jawabnya apa? Kalo gue gak dijawab, pusing mikirnya"
"Sama gue juga, udahlah gak usah temenin Valerie. Di udah ketularan Einstein, terlalu pinter keluarga Valerie mah"
Siti mengangguk setuju, ini baru Arya, Arka, dan Arsa. Belum 2 Abang Valerie yang lain, Araav dan Araam yang juga mempunyai otak jenius.
"Woy, naon sih naoonnnn. Berisik bat Lo pada" timbrung Bang Araam
Cowok itu datang lalu memisahkan kita berempat yang masih berdebat tentang jawaban. Kita berempat menjelaskan ke bang Araam penyebab kita ribut.
"Lah ngaco Lo semua, kalo menurut gue yang bener itu jawabannya si Gak"- Araam
"Noh kan, apa gue bilanggg"
"Aish coba tanya bang Araav dah"- Arka
Arka memanggil bang Araav yang baru saja masuk ke kantin dengan tangan sebelah kanan memegang hape dan tangan sebelah kiri nya di masukan ke saku celana. bang Araav nyamperin kita.
Oh sh*t here we go - Meita & Siti
"Hmm?"- bang Araav
Gue pun mencoba menjelaskan soal yang tadi. "Jawaban Lo apa bang?"
"Yang kaya si Arsa lah"jawab bang Araav enteng.
"KOKK??!"- Arka, Arsa, bang Araam, Gue
Kita ber - 6 masih berdebat tentang jawab kita masing masing, dan perdebatan itu masih berlangsung sampai bel istirahat selesai berbunyi.
Orang orang di kantin yang melihat hanya bisa menepuk jidat melihatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Brothers || HIATUS
Teen Fiction•|[typo bertebaran]|• |[G pandai nulis aku kak...]| Punya Abang populer, ganteng, care banget itu rasanya gimana sih? Mungkin yang Lo semua bayangin bakalan indah banget kayak di cerita cerita. Tapi engga, Abang Abang gue ini beda jauh dari ekspetas...