"Kata ayah, kita harus bersyukur apapun keadaannya. Walaupun kita memiliki keterbatasan, kita harus tetap bersyukur. Dibalik satu keterbatasan, ada beribu kelebihan."
--Neneng
Gadis berambut hitam sebahu dan selalu setia membawa tongkat lipatnya, kini sedang beristirahat dikamar. Dia merasa lelah setelah melakukan pekerjaan rumah tadi. Walaupun sebenarnya dia tidak terlalu lelah sih, dia sudah terbiasa melakukan pekerjaan rumah.
"Neng"
Terdengar ibu gadis ini memanggilnya. Dia langsung menghampiri sang ibu. "Iya bu? Ada apa?" Dia bertanya sambil meraba-raba untuk menemukan letak kursi.
"Kamu capek ya nak?" Ibu Neneng mengelus surai legam miliknya dengan lembut.
"Enggak kok bu" gadis ini tersenyum manis dan menggeleng.
"Maaf ya nak, ibu belum bisa nyekolahin kamu lagi." Air mata ibunya menggenang dan belum menetes. Ia ingin menahan agar air matanya tidak jatuh. Neneng pasti sedih jika mengetahui ibunya menangis.
Neneng menggeleng. "Gak papa buk, Neneng teh gak papa kalau enggak sekolah lagi." Lagi-lagi gadis ini tersenyum seolah dia tidak memiliki kesedihan.
Kata itu sangat menyayat hati sang ibu. Mau bagaimanapun juga, dia ini masih remaja yg seharusnya menempuh pendidikan bukan bekerja.
"Andai ayahmu masih ada, pasti kamu enggak perlu ikut kerja sama ibu"
"Enggak buk, Neneng beneran gak papa"
Ibunya hanya bisa tersenyum. Tersenyum miris.
====
Hari minggu yg membosankan. Itu yg dirasakan oleh Agas saat ini. Setelah kejadian 4 hari yg lalu, Agas jadi membatasi kegiatannya. Entah apa yg salah dengan jantungnya.
"Tumben gas, enggak kumpul sama reja bejo" Mama Mia sedang menyeduh kopi untuk papa. Dan melihat anak bungsunya menyalakan tv lalu mengambil joy stick. Ya Ibunya sudah menebak, kalau Agas mau bermain play station.
"Enggak ma, bosen ketemu mereka terus."
"Eiy jangan gitu, mereka kan temen temen kamu"
"Ya tapi kan gak tiap hari juga ma, kita ketemunya"
"Iya iya" ibu Mia memilih untuk mengalah, agar mereka tidak berdebat lebih panjang lagi.
Saat asik dan fokus bermain ps, tiba-tiba ada yg membunyikan bel.
Ting tong...
"Ma!! Ada tamu tuh" Agas enggan untuk membukakan pintu untuk tamu itu.
"Bukain dong pintunya gas"
"Nanggung pa, game-nya belum selesai."
Ayahnya hanya mendengus kecil. Dan membukakan pintu agar tamunya tidak menunggu lama.
"Oh Neneng, masuk neng."
"Iya om, tapi Neneng teh cuma mau nganterin makanan buat bu Mia" Neneng tidak memudarkan senyum manis diwajahnya.
"Udah ayo, masuk dulu aja."
Akhirnya Neneng masuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Asmaraloka
Romance❝Apakah cinta kita dimasalalu akan terulang kembali dan berakhir sama? kita tidak tau skenario cinta yg ditata rapi oleh tuhan❞ -Agas