Asmaraloka

4.Who?!

"Terkadang aku berpikir, kenapa kita dipertemukan?"

Bejo dan Reja masih bertanya-tanya. Wanita cantik itu sebenarnya siapa?.

"Eh gua nanya serius gas, dia siape?" Merasa tidak puas dengan jawaban Agas tadi yg bilang kalau Neneng itu pembantunya. "Gua serius jak! Dia babu gua."

Kata-katanya agak kasar.

"Lo tu yg lembut dikit kek! Pembantu bukan babu!" Reja sedikit kesal.

"Iya iya. Pembantu"

"Mosok to dia pembantu lo gas?"

"Tanya aja sendiri" jengah dengan pertanyaan teman-temannya, Agas memilih untuk melanjutkan game-nya.

"Siapa tadi namanya" Reja lupa nama gadis cantik yg disebut pembantu oleh Agas. "Neneng."

"Neng" Bejo memanggil duluan.

'Gua duluan wleekk' batin Bejo penuh kemenangan.

Neneng menengok mencari sumber suara. "Iya mas? Ada apa?" Neneng menghampiri tempat yg sekiranya disana tadi ada yg memanggilnya.

"Kamu beneran pembantunya Agas?." Bejo to the point banget.

"Iya mas"

"Oohh"

"Kamu disini aja. Kita main bareng" Ajak Reja

"Emm gimana ya mas, saya--" kalimatnya terpotong karena tanpa pamit kepada sang empu, Reja menarik tangan Neneng dan mendudukkan disampingnya.

"Oya kenalin gua Reza."

"Oh iya mas. Saya Neneng" katanya agak sungkan

"Gak perlu mas-mas an. Reza aja"

"Iya" gadis ini tersenyum dan mengangguk.

"Aku Bejo. Kamu pasti bisa bedain suaraku sama reja kan?"

"Iya. Suara mas medok"

"Eh gak perlu mas-mas an. Kan tadi dah di bilang"

"Eh iya maaf.... jo"

Mereka berdua mengobrol dengan Neneng. Dan tidak mempedulikan Agas yg sedari tadi nge-game.

~~~

"Gua balik dulu ya gas, neng" Reja sama bejo pamit pulang. Dia seharian dirumah Agas. Dan tadi mereka sempet makan malem bareng.

"Eh Neng. Lu mau gua anter balik gak nih, biar sekalian"

"Enggak usah za. Nanti Neneng bisa pulang sendiri kok."

"Tapi ini kan udah malem." Nadanya agak maksa.

"Emm gimana ya..... Neneng teh gak mau ngerepotin kalian"

"Enggak repot kok. Beneran deh"

"Iyo rapopo. Awak dewe ora ngapa-ngapain kamu kok."