24.Date?

19 5 18
                                    

"Apakah musuh itu tidak kenal status?"



⚠️WARNING!!⚠️

DISINI BANYAK GAMBAR, eh gak banyak sih TAPI DIPASTIKAN MEMBACA DENGAN KEADAAN ADA INTERNET! BIAR GAMBARNYA MUNCUL OKE?

TERIMAKASIH☺💖





"Heh sinian kek, jauh jauhan amat." Ucap Daniel kepada Gatha.

"Ya sorry gue rada was-was sama lo," Katanya pelan.

"Was-was kenapa dah. Gua ga gigit kok suer" Respon Daniel dengan mengacungkkan dua jari.

Gatha bergeser beberapa meter mendekat ke tempat duduk Daniel.

"Ya.. kata orang-orang lo itu preman, tapi gue agak bingung juga sih, kenapa preman bisa masuk kelas IPA 1. Itu kan kelas unggulan,"

Daniel menjentikkan jari didepan wajah Gatha. Gatha terkejut.

"Nah itu diyaa, jangan kebiasaan nilai orang dari 'katanya' kalok belum tau yg sebenarnya," Jelas Daniel sambil meminum es teh. "Gua orangnya gak seserem yg lo bayangin. Gua pemarah kalok ada orang yg buat gua jengkel doang. Kalok masalah ramah, gua ramah kok sama semua orang," Daniel menampakkan eye smile-nya.

Gatha terhenyak melihat senyuman yg mungkin tulus dari Daniel itu.

"...Manis..." Gumam Gatha pelan. Namun masih bisa terdengar oleh Daniel.


Daniel tertawa kecil. "Blak blakkan banget lo jadi cewek," Ujarnya.

"Ya gini... gue juga suka bingung sama diri gue sendiri," Sepertinya Gatha ingin menceritakan hidupnya. Daniel sedikit penasaran, jadi dia memilih untuk menyimak.

"Kenapa gue suka berkata jujur sih? Gue juga kalok liat orang ganteng atau cantik dijalan, gue selalu bilang."

"Lah malah bagus dong," Respon Daniel.

"Iya bagus.... tapi kan malu kali blak blakkan kaya gini," Gatha menutupi wajahnya.

Daniel terkekeh melihat tingkah laku kembaran 'gebetannya' ini.

"Bilangin ke Neneng, besok gua mau ngajak dia jalan." Kata Daniel.

"Kenapa ga bilang sendiri aja sih?"

"Pulsa gua abis"

"Ppffttt preman preman kere" Gatha tertawa sembari bertepuk tangan. Mending lah dari pada kamu, ketawa nabok-nabokkin orang. Peace.

"Dih... bukannya gua kere ye, tapi gua males aja beli pulsa. Gua kan dirumah make waifai" Jawabnya sombong.

"Iya iya waifai" Gatha masih tertawa, sampai air matanya keluar.

Daniel menggeleng-gelengkan kepala. 'Beda banget sama si Joy, ni cwe lebih rese. Kalok Joy kan kalem kalem lucu gitu. Lah ini apaan anjir, gada perempuan-perempuannya blas! Udah blak blakkan, gak jaim lagi. ih mit amit deh gua demen sama ni cwe. Walaupun wajahnya 99% mirip sama Joy tapi sikapnya beda jauh woi!!' Batin Daniel.

Walaupun batinnya seperti itu, Daniel selalu ingin tersenyum saat melihat tingkah konyol dan blak blakkan Gatha. Otak sama hati ga bisa satu arah emang.

"Udah ye gak usah ngeledek. Keperluan gua ketemu sama lo itu cuman mau nyuruh itu tadi," Kata Daniel yg berdiri dari duduknya.

"Harus banget ya?"

Daniel merotasikan bolamata kesal. "Pake nanya! Lakuin aja sih, cuman bilang doang kok. Apa susahnya coba?"

"Iya iya bawel lu"

AsmaralokaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang