13.You and me?

12 5 6
                                    


"senja selalu datang untuk mengusir ke cerahan. Sedangkan fajar, dia datang untuk mengusir ke gelapan. Aku bagaikan senja dan kau bagaikan fajar."

Agas sedang berjalan di koridor sendirian. Sekolah sudah cukup sepi, karena ini sudah pukul 17:00. Agas pulang sore karena ia harus mengajari adik kelasnya yg belum paham dengan pelajaran. Entah adik kelas-nya itu hanya modus atau benar-benar tidak paham dengan pelajarannya. Agas tidak peduli, dia hanya ingin membantu.

Saat ia sedang asik dengan ponselnya, tiba-tiba ada orang yg menghadangnya.

Agas mengalihkan pandangannya dari ponsel dan menatap orang itu.

"Mau apa lo?!" Agas nyolot.

"Cih!" orang itu mendecih kesal dengan Agas yg nyolot.

Tanpa basa-basi, orang itu menarik kerah seragam Agas.

"Apa apaan lo niel?! Lepas!" Agas tidak meronta. Dia hanya menatap tajam orang itu. "kalok lo mau ribut, ayok. Jangan pake acara narik kerah gua." Dinginnya.

Daniel melepas dan menghempas cengkramannya dari Agas.

Agas merapikan kerahnya dengan angkuh. Dan menepuk nepuk bahunya yg habis dipegang oleh Daniel.

"Mau apa lo?!" Agas kembali bertanya.

Tanpa menjawab kalimat Agas, Daniel langsung mendaratkan satu pukulan ke rahang Agas.

Buaaghh!!!

Ekspresi Agas datar.

Agas mendecih. Dan menyunggingkan satu sisi bibirnya.

"Cuman gitu doang kemampuan lo sat?" Tanya Agas dengan menatap tajam ke arah Daniel.

"Kenapa lo gak pukul gua?!" Daniel balik bertanya.

"Gua gak mau kalok lo sampai mati kalok gua bales lo." Dia mengatakkan itu dengan tersenyum sarkas yg benar benar menyeramkan.

"Ck! Bilang aja lo gak berani lawan gua."

Agas mendengus geli. Mendengar kalimat Daniel. "Lo yakin, gua bales pukulan lo?"

Buaagg!!

Itu bukan Agas yg memukul. Tapi Daniel yg lagi-lagi memukul Agas.

Kali ini Agas sudah kehilangan kesabaran. Netra tajamnya melirik Daniel. Tanpa ba bi bu, Agas langsung melayangkan satu pukulan kearah wajah daniel. Dan membuat sang lawan tersungkur ke lantai.

"Bangsat...." Umpat Daniel pelan. Dan mendongakkan kepalanya saat ada tangan yg memaksanya untuk mendoangak.

"Apa motif lo ribut sama gua?" Tanya Agas dibalas Daniel dengan ludah.

Cuh

Agas memejamkan mata.

"BAJINGAN!!" Agas menghempaskan kepala Daniel yg ia tangkup. Dan ia mengelap ludah Daniel dengan seragamnya.

Daniel tertawa.

Agas jengkel dengan Daniel saat ini. Dia menghajar Daniel habis-habisan sampai wajah Daniel babak belur. Begitupun dengan wajah Agas.

AsmaralokaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang