Pelajaran olahraga hari ini berbeda dengan biasanya. Pak Rian, selaku guru olahraga, menggabungkan dua kelas menjadi satu dikarenakan beliau harus menghadiri pertemuan di sekolah lain.
Kelas yang mendapat jam olahraga hari ini adalah kelas XII A 1 dan XII A 2. Karena kesempatan yang tidak terduga ini membuat Ryon dan Hiro tersenyum lebar sejak di mulainya pemanasan.
Mereka berdua tidak perlu menciptakan kesempatan, untuk saat ini, supaya Gerald bisa bertemu dengan Leya. Karena jawaban gadis itu sewaktu di rooftop sekolah, meskipun tidak jelas antara iya atau tidak, setidaknya memberi sedikit harapan.
Pak Rian meniup peluit menyuruh muridnya yang tadi duduk di pinggir lapangan setelah pemanasan untuk berkumpul sesuai kelas masing-masing.
"Untuk anak laki-laki kelas A 1 & A 2 hari ini tanding basket. Dan untuk anak putri kalian bebas mau ngapain aja asal tidak kembali ke kelas." setelah mengatakan itu, meskipun banyak yang tidak setuju dengan keputusan guru olahraga tersebut, Pak Rian segera menyuruh anak laki-laki bersiap.
Pertandingan di mulai. Sorakan dari kedua kelas membuat beberapa anak yang kelasnya sedang kosong ikut menonton dari teras kelas mereka.
Leya yang tidak menyukai suasana bising memilih menepi dari lapangan. Gadis itu mencari tempat yang tidak terlalu jauh dari lapangan, tempat yang tidak terkena sinar matahari secara langsung.
"Ngapain di sini sih? Ayo ke sana Le, lihat anak-anak tanding." Risya, teman sebangku Leya, menghampiri gadis itu.
"Panas."
"Astaga Le. Lo itu manusia bukan vampir, ngapain takut panas?"
"Ntar gue pingsan."
"Ngaco. Cuma duduk di pinggir lapangan nggak bakal pingsan."
"Kalau gue kena bola bisa pingsan."
"Berharap banget kena bola. Biar kaya di novel-novel gitu ya? Digendong ke UKS."
"Hm."
"Hayuk ah." Risya menarik kedua tangan Leya namun gadis itu tetap kukuh dengan pendiriannya.
"Ogah."
"PAK, LEYA PUSING!!!" teriak Risya membuat semua anak-anak yang tadinya fokus beralih ke sumber suara.
Termasuk Hiro yang akan mengoper bola basket. Entah mendapat ide dari mana laki-laki itu segera melempar bola ke arah Gerald yang fokusnya juga teralihkan.
Hiro memanggil Gerald saat bola tersebut sudah dekat, sehingga Gerald terkena lemparan bola basket. Hiro tahu jika lemparannya tidak kencang, namun dia ikut meringis menahan sakit saat melihat Gerald memegangi kepalanya.
Apakah ini yang dinamakan teman laknat?
***
Kejadian hari ini membuat Leya dan Gerald tertahan di UKS berdua. Keduanya hanya diam. Leya yang masih kesal dengan sahabatnya dan Gerald yang sedang mengompres kepalanya akibat terkena lemparan bola basket tadi.
Perawat yang menjaga UKS entah dimana keberadaannya. Suasana menjadi canggung, bagi Gerald. Tetapi tidak bagi Leya karena gadis itu menyukai suasana sepi seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yang Kurasa [I'm in Love]
Novela Juvenil"Kenapa harus mau jadi pelampiasan kalau bisa jadi ratu di hati seseorang?" - Maura Eleaya (SEKALI UP 5 BAB) @Desember2020 @2021 @airyakei