Pernah sayang dengan seseorang, meskipun singkat, namun rasanya masih melekat. Begitulah yang Gerald rasakan pada Kesia. Meskipun hanya satu tahun menjalin hubungan lebih dari sekedar teman, rasa sayang pada gadis itu masih ada sampai sekarang.
Gerald memang berharap bisa melupakan Kesia supaya gadis itu tenang di alam barunya namun dirinya sendiri seperti tidak ada niat untuk melakukannya. Seperti hanya omong kosong saja.
Jika suatu hari nanti Gerald mendapat pengganti Kesia, karena dia tahu hidup harus tetap berjalan, dia hanya berharap pengganti gadisnya nanti mau menerima masa lalunya. Dan berpikir bahwa masa lalu tidak akan mempengaruhi kelanjutan hubungan mereka.
"Ral, kapan lo mau move on?"
Kalimat itu, yang keluar dari kedua sahabatnya ataupun dari dirinya sendiri, selalu terngiang-ngiang.
Jika ditanya apa jawaban Gerald, laki-laki itu tidak tahu. Jika boleh dia bertanya, pada siapa pun itu, ingin sekali dia menanyakan kapan dia bisa lepas dari masa lalu.
Tapi, bukan kah percuma mendapat saran ini itu jika tidak ada niat dalam hati?
"Ngelamun lagi kan lo?"
Gerald hanya menatap datar pemilik suara itu.
"Ro, kayanya kita yang harus gerak buat comblangin mereka berdua."
"Ide bagus."
Ryon dan Hiro bertatapan seperti sedang melakukan telepati tentang rencana yang akan kedua laki-laki itu lakukan untuk Gerald.
Sedangkan yang menjadi korban hanya bisa menghembuskan napas pasrah.
***
Leya berjalan menaiki tangga yang akan membawanya ke rooftop sekolah. Hal ini merupakan kebiasaannya selama kurang lebih dua tahun menjadi siswi di sekolah ini.
Saat sampai di depan sebuah pintu yang menjadi pembatas antara tangga dan rooftop sekolah gadis itu memindahkan barang bawaannya ke tangan kiri. Dia melakukannya untuk mempermudah tangan kanan menarik ganggang pintu yang lumayan berat itu.
Sesampainya di rooftop sekolah keadaan sepi. Seperti biasa. Hanya angin yang berhembus sangat kencang, yang mampu menerbangkan rambut sebahunya dengan beringas.
Di bulan yang memasuki musim panas, atau bisa disebut pancaroba, seperti ini memang tidak bisa untuk tidak menghindari angin kencang. Saat sedang hujan ataupun terang benderang.
Gadis itu berjalan ke sudut rooftop yang terdapat sebuah tabung air kosong. Disana Leya bisa sedikit terhindar dari beringasnya angin musim panas dan sengatan matahari.
Namun langkahnya terhenti saat mendapati dua orang laki-laki sedang sibuk bermain ponsel sambil mengoceh. Kedua laki-laki itu mengambil tempatnya. Mau tak mau Leya memilih mencari tempat lain.
Leya berbalik untuk pergi dari sana. Namun suara berat seseorang membuatnya harus membalikkan badan lagi.
"Lo Leya kan?"
"Ya iya lah. Lo pikir siapa siswi yang mau ke sini selain dia, Ro?"
"Lo bener juga Yon."
Leya yang melihat kedua laki-laki itu menyebut nama panggilannya hanya mampu diam mengamati apa yang akan dikatakan selanjutnya.
"Oh ya, gue Ryon dan dia Hiro." Ryon mengulurkan tangan sambil memperkenalkan dirinya sendiri dan juga Hiro.
"Leya." gadis itu menjabat uluran tangan Ryon sebentar lalu berganti pada uluran tangan Hiro.
"Jadi...," Ryon menatap Hiro untuk membantunya mengutarakan maksud mereka berdua pada Leya namun temannya itu malah tidak peka dengan kode yang Ryon berikan.
"Apa?"
Buset, belum ngomong aja udah dicuekin. Batin Ryon dalam hati.
Ryon menyenggol Hiro. Kali ini laki-laki itu peka dengan apa yang harus diperbuatnya.
"Gini loh Le... Anu...," Hiro menatap Ryon bingung sambil menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal.
"Ck." karena bosan menunggu kedua laki-laki itu untuk berbicara akhirnya Leya membalikkan badan berniat untuk pergi.
Ryon dan Hiro yang menyadari jika gadis itu berbalik pun segera berlari untuk menghalangi Leya membuka pintu rooftop. Ryon menutupi ganggang pintu sedangkan Hiro merentangkan kedua tangannya.
"Sebenarnya mau kalian apa sih?"
"Bantuin Gerald buat move on." ucap Hiro lirih sambil menutup kedua matanya karena takut.
Leya yang dimintai tolong hanya menatap kedua laki-laki itu datar. Tidak berniat menjawab sama sekali. Membuat jawaban yang diharapkan menggambang.
***
.
.
.
.
.Katanya, diam itu emas. Ya nggak?
Titimangsa: Blitar, 26 Desember 2020
Gue up lagi 😭😭
Terharu sama diri sendiri
KAMU SEDANG MEMBACA
Yang Kurasa [I'm in Love]
Novela Juvenil"Kenapa harus mau jadi pelampiasan kalau bisa jadi ratu di hati seseorang?" - Maura Eleaya (SEKALI UP 5 BAB) @Desember2020 @2021 @airyakei