Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Jimin duduk memeluk lutut . Dia teresak-esak menangis , tidak dihiraukan diri yang sudah basah kuyup dek kerana jatuhan hujan yang lebat . Tidak dihiraukan kesejukan yang menyapa diri . Dia terlalu sedih menangisi nasib diri daripada menghiraukan kesejukan .
" Hiks--- inikah balasan atas apa yang aku telah buat pada Jihyo selama ini ? " soal Jimin dengan nada terketar-ketar . Pertanyaan untuk diri sendiri . Menangis sesegukkan . Kadangkala gigi berlaga mengigil kesejukan . " Kalau ini balasannya--- jujur aku tak sanggup . Aku tak sekuat Jihyo . Hiks--- " rintih Jimin . Semakin kuat tangisannya .
" Jihyo , saya sayangkan awak . . " ujar Jimin lagi bagaikan merintih merayu entah pada siapa . Dia sendirian .
" Datanglah balik--- " Pinta Jimin dan menekup mukanya pada kedua lutut . Bahu terangkat-angkat menangis sesegukkan .
" Chim , kenapa duduk dekat sini ? " tegur Puan Park . Risau akan Jimin , dia keluar berpayung . Rupanya Jimin berada di depan rumah . Duduk menangis . Apakah dia disini menanti Jihyo supaya kembali ? pilunya hati Puan Park melihat anaknya itu .
Jimin angkat kepala dongak melihat eommanyaitu . " Chim tunggu Jihyo " jatuh airmata Puan Park dengar jawapan Jimin . " Eomma--- sumpah Chim tak buat semua tu . Sera yang perangkap Chim . Dia call Chim bagitahu kena culik . Chim pergi sana tujuan nak tolong dia je . Chim langsung tak terfikir dia akan perangkap sampai macam ni sekali " ujar Jimin .
Puan Park melepaskan payung yang dipegang ke tepi . Dia duduk di depan Jimin . Batang tubuh anaknya itu dipeluk erat . Jimin membalas pelukan itu dan menghamburkan tangisannya .
" Eomma , percaya . Anak eommatak salah . Eomma , percaya " ujar Puan Park berulang kali . Keduanya berpelukan sambil menangis . " Kita masuk dulu ya . Nanti kita ambil , Jihyo . Okay " Puan Park memujuk . Pelukan dileraikan . Kedua pipi anaknya itu dipegang .
" Hiks--- Chim tak boleh kalau tak ada Jihyo "
Puan Park angguk laju . " Nae , eommatahu . Nanti kita pujuk Jae Chan ya pulangkan Jihyo dekat Chim . Kita masuk dulu ya " Puan Park memujuk lagi . Dia risaukan Jimin . Anaknya itu tampak kesejukan . Bibir sudah pucat . Tangan kiri Jimin dia angkat . Bergetar hati seorang ibu apabila melihat tangan Jimin berdarah kembali . Kebiruan .
Puan Park memegang lengan Jimin mahu membantu anaknya itu berdiri .
" Ark--- " Jimin terduduk kembali seraya memegang kakinya . " Chim kenapa ni ? " tanya Puan Park cemas .
" Kaki Chim kebas , eomma" Balas Jimin .
" Awak--- Awak--- " laung Puan Park memanggil suaminya . Tuan Park terkocoh-kocoh keluar . " Nae , laa--- kenapa duduk dekat luar ni ? " Tuan Park menghampiri keduanya .