16 .

328 48 33
                                    

Jimin duduk memeluk lutut

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Jimin duduk memeluk lutut . Dia teresak-esak menangis , tidak dihiraukan diri yang sudah basah kuyup dek kerana jatuhan hujan yang lebat . Tidak dihiraukan kesejukan yang menyapa diri . Dia terlalu sedih menangisi nasib diri daripada menghiraukan kesejukan .

" Hiks--- inikah balasan atas apa yang aku telah buat pada Jihyo selama ini ? " soal Jimin dengan nada terketar-ketar . Pertanyaan untuk diri sendiri . Menangis sesegukkan . Kadangkala gigi berlaga mengigil kesejukan . " Kalau ini balasannya--- jujur aku tak sanggup . Aku tak sekuat Jihyo . Hiks--- " rintih Jimin . Semakin kuat tangisannya .

" Jihyo , saya sayangkan awak . . "
ujar Jimin lagi bagaikan merintih merayu entah pada siapa . Dia sendirian .

" Datanglah balik--- "
Pinta Jimin dan menekup mukanya pada kedua lutut . Bahu terangkat-angkat menangis sesegukkan .

" Chim , kenapa duduk dekat sini ? " tegur Puan Park . Risau akan Jimin , dia keluar berpayung . Rupanya Jimin berada di depan rumah . Duduk menangis . Apakah dia disini menanti Jihyo supaya kembali ? pilunya hati Puan Park melihat anaknya itu .

Jimin angkat kepala dongak melihat eomma nya itu . " Chim tunggu Jihyo " jatuh airmata Puan Park dengar jawapan Jimin . " Eomma--- sumpah Chim tak buat semua tu . Sera yang perangkap Chim . Dia call Chim bagitahu kena culik . Chim pergi sana tujuan nak tolong dia je . Chim langsung tak terfikir dia akan perangkap sampai macam ni sekali " ujar Jimin .

Puan Park melepaskan payung yang dipegang ke tepi . Dia duduk di depan Jimin . Batang tubuh anaknya itu dipeluk erat . Jimin membalas pelukan itu dan menghamburkan tangisannya .

" Eomma , percaya .
Anak eomma tak salah .
Eomma , percaya " ujar Puan Park berulang kali . Keduanya berpelukan sambil menangis . " Kita masuk dulu ya .
Nanti kita ambil , Jihyo .
Okay " Puan Park memujuk . Pelukan dileraikan . Kedua pipi anaknya itu dipegang .

" Hiks--- Chim tak boleh kalau tak ada Jihyo "

Puan Park angguk laju .
" Nae , eomma tahu .
Nanti kita pujuk Jae Chan ya pulangkan Jihyo dekat Chim . Kita masuk dulu ya " Puan Park memujuk lagi . Dia risaukan Jimin . Anaknya itu tampak kesejukan . Bibir sudah pucat . Tangan kiri Jimin dia angkat . Bergetar hati seorang ibu apabila melihat tangan Jimin berdarah kembali . Kebiruan .

Puan Park memegang lengan Jimin mahu membantu anaknya itu berdiri .

" Ark--- "
Jimin terduduk kembali seraya memegang kakinya . " Chim kenapa ni ? " tanya Puan Park cemas .

" Kaki Chim kebas , eomma "
Balas Jimin .

" Awak---
Awak--- " laung Puan Park memanggil suaminya . Tuan Park terkocoh-kocoh keluar . " Nae , laa--- kenapa duduk dekat luar ni ? " Tuan Park menghampiri keduanya .

𝙏𝙝𝙚 𝙒𝙞𝙣𝙙 𝘽𝙡𝙤𝙬𝙨 | 𝙅𝙄𝙈𝙄𝙉  ✔︎Where stories live. Discover now