17 .

306 44 49
                                    

Puan Park menekapkan tapak tangan pada dahi Jimin

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Puan Park menekapkan tapak tangan pada dahi Jimin . Panas membahang membuatkan Puan Park terus menerus risaukan anak lelakinya itu . Jimin yang sedang tidur itu sesekali mengigil . Berkaca mata seorang ibu melihat anak berkeadaan sedemikian . Wajah tampan Jimin kemerahan .

Tangan Jimin yang berbalut diangkat sedikit . Kening Jimin bergerak-gerak dan dahi itu kerut . Pasti merasa sakit apabila tangannya digerakkan .

" Kesian anak eomma .
Kenapalah seberat ini ujian kamu ?
Apa pun eomma harap Chim kuat ya " titip Puan Park memberikan semangat sedikit kepada anaknya itu . " Arr--- "

" Chim , kenapa ni sayang ? "
Tanya Puan Park bernada cemas apabila Jimin tiba-tiba mengerang sakit sambil memegang kepalanya . Perlahan-lahan Jimin membuka mata yang memberat . " Hiks--- sakit " erang Jimin menahan sakit yang teramat dikepalanya .

" Sa---sakit kepala ?
kenapa ni sayang ?
Chim--- " menderu laju airmata Puan Park mengalir dengan perasaan takut . Takut apa-apa terjadi kepada Jimin . " A---awak--- " Puan Park bingkas bangun dari birai katil dan terus keluar dari bilik untuk memanggil Tuan Park .

" Arr--- hiks , sakit "
Jimin memegang kepala .
Airmata mengalir laju kerana terlampau sakit . Ditambah dia sedang demam , rasa payah untuk bernafas .

" Dia cakap dia sakit kepala "
Ujar Puan Park . Masuk kedalam bilik Jimin semula bersama dengan Tuan Park . " Chim , kita pergi hospital ya " Tuan Park duduk disebelah anaknya itu . Lengan dia letak bawah belakang Jimin dan bangunkan anak lelakinya itu . Jimin masih memegang kepalanya sambil mengerang sakit .

" Ke---kepala Chim sakit sangat "

" Awak , jomlah kita bawa Chim pergi hospital " Puan Park meluru kearah almari . Sehelai hoodie dia keluarkan . " Tukar baju dulu . Baju tu dari petang tadi lagi Chim pakai " pinta Puan Park kepada suaminya itu .

" Awak tahan kejap "
Suruh Tuan Park .
Isterinya itu naik keatas katil . Belakang Jimin ditahan kerana anaknya itu sudah terlampau lemah . Tuan Park pula salinkan baju Jimin daripada t shirt kepada hoodie .

Jimin sedaya upaya menahan sakit .
Liur ditelan terlalu pahit terasa . Tekaknya terasa perit akibat demam . Mata sesekali terpejam menahan perit sakit kepala . Penglihatannya juga sudah agak kabur . Loya sesekali terasa menjengah tekak .







++




" Yah--- Sera "

" Lepaslah , Minjae ! "
Bong Sera menarik lengannya yang dipegang oleh Minjae . " Sera , kau sedar tak apa yang kau buat ataupun buat-buat tak sedar ? happy sangat ke boleh rosakkan rumah tangga orang ? "

" Minjae--- aku tahu kau kawan baik Jihyo . Tapi sedarlah hanya kawan . Kau bukan keluarga dia pun . Jadi tak payahlah nak masuk campur urusan aku . Kau tak tahu apa yang jadi . Jimin sendiri yang nak ada hubungan dengan aku . Bukannya aku paksa dia ! " marah Bong Sera kembali .

𝙏𝙝𝙚 𝙒𝙞𝙣𝙙 𝘽𝙡𝙤𝙬𝙨 | 𝙅𝙄𝙈𝙄𝙉  ✔︎Where stories live. Discover now