Part 5 : Behind Us

6.2K 628 15
                                    

"Hei tunggu aku...." Seorang anak kecil berlari terengah-engah mengejar seseorang.

"Aishh anak itu larinya kencang sekali" Batin nya.

"Wleeeee....kau tak bisa mengejarku Phi Mew" Anak laki-laki yang dikejar tadi menjulurkan lidahnya.

"Kanaaaa....awas saja kau nanti" Anak yang bernama Mew itu lalu lanjut mengejar Kana, sahabat sekaligus adik kesayangannya.

Bruggghh

Kana menabrak sesuatu yang ternyata itu adalah kaki Ibunya. Ibu Kana tersenyum melihat kelakuan anaknya yang iseng.

"Kana sayang, jangan iseng begitu kepada Phi Mew. Kan kasihan Phi Mew nya tuh" Ibu Kana menunjuk Mew yang tengah kelelahan.

"Biarkan saja Bu, siapa suruh Phi Mew mencium pipiku di taman" Kana terus menjulurkan lidah nya ke arah Mew.

"Habisnya pipi Kana seperti Bakpao. Phi jadi ingin memakan nya" Mew terduduk dihadapan Ibu Kana.

Kana lalu berlari kedalam rumah dan kembali dengan segelas air dan handuk kecil. Ia menyerahkan gepas itu kepada Mew.

"Minumlah.." ujar Kana.

Kana pun mengelap setiap keringat yang menetes dari kening Mew sampai semua keringat itu hilang. Kini wajah Mew sudah kembali bersih.

"Sudah...ayo masuk. Sebentar lagi Ayah dan Ibu Mew akan datang menjemput. Sebelum Mew pulang, kita makan siang dulu" Ibu Kana merangkul bahu keduanya untuk masuk kedalam rumah.

Brrmmm...

Suara deru mobil memasuki halaman rumah Kana. Seorang wanita berparas cantik dengan seorang Pria gagah keluar dari mobil.

"Ayah..Ibu.." Mew tersenyum kearah mereka.

Ibu Kana mempersilahkan kedua orangtua Mew untuk masuk kedalam rumah. Mereka pun makan siang bersama-sama.

"Bagaimana tentang rencana kalian?" Tanya Ibu Kana

"Daniel akan memimpin Kantor Cabang di Bangkok, jadi mau tidak mau aku dan Mew harus ikut pindah" jelas Ibu Mew.

Kana menatap Mew yang sedang asik menikmati makanan nya.

"Phi Mew, benarkah kau akan pergi?" Tanya Kana.

Mew menghentikan makan nya dan terdiam.

"Phi Mew...jawab aku" Kana terus menatap Mew untuk mendapat jawaban nya.

"Maafkan aku kana...."

pranggg....

Kana membanting sendok dan garpu yang ia pegang lalu berlari keluar dari rumah. Sepanjang ia berlari, air mata terus jatuh membasahi pipinya. Kana tidak tahu apa yang akan terjadi dalam hidupnya jika tak ada Mew.

"Kanaa...tunggu..." Mew berlari mengejar diikuti Ibu Kana dan kedua orangtua Mew.

Ciiiittt

Aarrghhhhhh.....

Sebuah mobil yang melaju dari arah depan kanan menabrak Kana yang sedang berlari menyebrang jalan. Kana terhempas dan dari kepalanya mengucur darah.

"Kanaaaaa" Mew membawa Kana kepelukannya.

Ibu Kana tak henti-hentinya menangis melihat putra semata wayangnya tergeletak tak berdaya bersimbah darah. Ibu Mew berusaha menenangkan Ibu Kana sedangkan Ayah Mew menelfon ambulance.

Sepanjang jalan di dalam ambulance, Mew tak henti-hentinya menangis dan menyebut nama Kana. Mew menganggap ini semua adalah kesalahannya.

"Kana..bangun...aku mohon..." Mew menggenggam tangan Kana.

My Lecturer Husband ( Tamat )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang