Part 9 : My Boo

7.6K 619 67
                                    

PERINGATAN ::
Mengandung keuwuan yang mendalam
-------------------------------
Setelah dirawat beberapa hari, akhirnya Gulf diizinkan untuk pulang dan menjalani rawat jalan. Di dalam mobil sepanjang perjalanan pulang, Gulf selalu mencuri pandang ke arah Mew yang tengah menyetir.

"Kana, ada apa?" Tanya Mew tanpa melepaskan pandangan nya dari jalanan.

"Hmm..tidak ada apa-apa phi" Jawab Gulf gugup.

"Dari semenjak kita keluar tadi, mungkin ada 15 kali kau melirik ke arahku" ujar Mew.

"Ah..emm..itu..itu mungkin cuma perasaan kau saja phi" kini Gulf tak dapat menyembunyikan rasa gugupnya.

"Hmm mungkin saja.." Kata Mew lagi.

Gulf yakin sekarang pasti wajahnya merah bagaikan seekor kepiting rebus. Entah kenapa semenjak ia membaca buku harian milik Mew dan mengetahui kebenaran tentang dirinya dan Mew membuat ia gampang malu.

Seperti 2 hari yang lalu ketika Gulf ingin mandi, ia malu untuk meminta bantuan pada Mew. Melihat Gulf yang kebingungan akhirnya Mew berinisiatif memandikan Gulf.

Mew membuka satu persatu kancing pada baju yang Gulf kenakan. Perlahan Mew menggosokkan handuk basah itu ke tubuh Gulf. Ketika melewati bagian dada, Gulf sedikit kegelian dan tubuhnya merespon seperti cacing kepanasan.

"Gulf, ada apa?" Mew menghentikan tangannya.

"Ga ada Phi.." ucap Gulf sambil menunduk.

"Aduh apaan sih ini? Kenapa jantungku jadi berdebar. Perasaan aneh apa ini" batin Gulf.

Sama seperti hari ini, ia merasa berdebar dan entah mengapa ia merasa lebih sering tersipu malu. Gulf mengacak-acak rambutnya sendiri.

Setibanya mereka di condo, Mew menyuruh Gulf untuk segera beristirahat. Sedangkan Mew mengemas barang-barang. Ketika berjalan menuju lemari yang bersisian dengan tempat tidur, Mew tersandung dan kemudian terjatuh tepat diatas badan Gulf.

Deggg....

Mata keduanya saling beradu. Jarak wajah diantara mereka hanya tersisa 2 cm saja.

"Aww maafkan aku.." Mew pun berdiri namun kedua tangan Gulf segera melingkar di lehernya.

"Ka..Kana.." Mew menatap Gulf heran.

Chuu.....

Gulf mencium bibir Mew. Awalnya hanya ciuman biasa akan tetapi Gulf menginginkan lebih. Ia menggigit bibir bawah Mew agar lidahnya bisa lolos dan bebas bermain di dalam rongga mulut milik Mew

Clep...clepp...

Decapan demi decapan terdengar memenuhi ruangan. Sesekali Gulf melenguh kenikmatan diantara ciuman panas mereka.

"Kana..." Panggil Mew.

Gulf tersadar dari lamunan nya dan menatap Mew yang kini sudah berdiri di samping tempat tidur. Gulf mengerjapkan mata memastikan bahwa apa yang difikirkan nya tadi nyata atau tidak.

"Ada apa? Kau seperti melihat setan saja" Tanya Mew.

"Huufftt..." nafas Gulf memburu. Wajahnya menghangat dan ia yakin pasti sangat merah sekarang.

Gulf menutup dirinya dengan selimut. Ia tak mau Mew mentertawakan wajahnya yang kini lebih mirip seperti tomat.

Mew sebenarnya tahu apa yang difikirkan oleh Gulf, tapi Mew tak mau terburu-buru. Ia akan melakukannya ketika Gulf telah siap dan Gulf memintanya sendiri karena ia tak mau menyakiti Gulf lagi.

Menjelang malam, Gulf terbangun. Cacing di perutnya bersahut-sahutan meminta agar tuan nya memberi makanan. Ia pun beranjak dari tempat tidur namun Mew masuk ke kamar dengan membawa nampan berisi makanan.

My Lecturer Husband ( Tamat )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang