어떤 사람 - Someone

158 28 3
                                    

Aduhh..maaf bangett geys lagi sibuk akhir² ini 🙏🏻🙏🏻

Di ruangan kantornya, Jimin sedang menatap sebuah map di tangannya. Sebuah map yang berisi perjanjian kontrak kerja sama yang berasal dari koleganya yang berada di China. Hal itu cukup menganggu saat pemimpin perusaan tersebut mengatakan sesuatu yang membuat Jimin tak mengerti. Namun salah satu anak buah Jimin menjelaskan segalanya.

Jimin menatap sekotak hadiah perhiasan yang diperuntukkan untuk Jennie. Bahkan sang istri dari pemimpin perusahaan China itu langsung memberikan pada Jimin tanpa perantara. Jimin hanya mengangguk dan mengucapkan terima kasih atas semuanya. Karena kontrak ini, perusahaannya beruntung milyaran dolar.

 Karena kontrak ini, perusahaannya beruntung milyaran dolar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jennie"ucap Jimin pelan dan tersenyum.

"Jadi kau menolong salah satu kolegaku yang kecopetan dan yang mereka tahu kau adalah kekasihmu. Dan lagi, karena dirimu perusahaanku kembali mendapatkan untung"Jimin tersenyum puas dengan hal yang ia dapatkan.

"Kau adalah keberuntunganku, Jennie. Dan aku tak ingin membagi keberuntunganku pada siapa pun"Jimin kembali tersenyum dingin. Namun saat ketukan pintu terdengar menganggu, Jimin mendesah kasar.

Seorang pria masuk dan menunduk pada Jimin "Tuan muda, Nyonya besar telah menemui Nona Jennie beberapa hari yang lalu Dan seperti yang dicemaskan. Nyonya besar tak merestui pernikahan ini"

Jimin menatap pria tersebut dingin. "Siapa dia bisa mengatur hidup dan pilihanku ! Akan aku selesaikan masalah ini sendiri. Cukup persiapkan segalanya agar pernikahanku ini lancar"

Pria itu mengangguk dan keluar dari ruangan Jimin. Jimin berpikir sejenak sebelum akhirnya meraih kunci mobilnya.

"Kenapa dia tak mengatakan apapun jika orang tuaku datang menemuinya"gumam Jimin diantara langkahnya.

Jennie masih duduk di Vinallatte Cafe dengan tangan menghitung kekayaan Jimin. Sedangkan Irene telah lebih dulu pergi karena ada sesuatu yang hendak ia urus.

"I-itu berarti, jumlah pemasukannya perbulan sudah tak terhitung ? Dia, dia kaya sekali ya...."gumam Jennie pelan.

Tanpa memperhatikan pandangan orang-orang di sekitarnya, Jennie masih menikmati pesanannya yang belum ia habiskan. Saat seorang pria tiba-tiba saja duduk didepannya, Jennie terkejut dan langsung tersedak makanan yang baru saja ia makan.

"Jim-Jimin,"

"Hmm"tanpa memperhatikan Jennie, Jimin ikut memesan secangkir kopi dan menikmatinya dalam diam. Jimin menatap Jennie yang masih sibuk dengan makanan di mulutnya. Dalam perjalanan pulang, Jimin sengaja mencari tahu keberadaan calon istrinya. Hingga akhirnya ia ikut terdampar di Vanillate Cafe.

"Kau, tau dari mana jika aku berada disini ?"tanya Jennie ingin tahu.

Jimin menatap Jennie sesaat "Tentu saja aku tahu"

RECIPROCATION [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang